Erry mengatakan penurunan berat badan itu bukan efek samping secara medis. Karena menurutnya secara medis tidak ada efek samping dari pemakaian kawat gigi. "Itu kan tergantung orangnya masing- masing," ujar Erry.
Secara medis, pemakaian kawat gigi untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur. Gigi yang tidak teratur akan mempersulit pengunyahan. Contoh gigi tidak teratur seperti letak gigi taring yang berada di atas dari posisi normal.
"Namun sekarang kawat gigi sudah berubah fungsi sebagai mode," kata dokter lulusan Universitas Dr Moestopo ini. Tidak semua orang bisa memasang kawat gigi. Syarat memasang kawat gigi adalah gigi harus dalam kondisi baik. Tidak boleh ada gigi yang berlubang dan harus bersih dari karang gigi. "Jadi gigi berlubang harus ditambal dulu baru bisa dipasang kawat gigi," kata Erry.
Lama pemasangan kawat gigi, tergantung dari tingkat keteraturan gigi. Gigi yang letaknya sangat tidak teratur bisa memakan waktu lima tahun. Selama memakai kawat gigi, pasien harus melakukan perawatan rutin ke dokter dua minggu sekali. "Paling lambat satu bulan sekali," kata Erry.
Jika pemasangan kawat gigi sudah berhasil membuat letak gigi teratur, maka langkah selanjutnya dalah pemasangan kawat retainer. Kawat ini bisa dilepas. Kawat retainer berfungsi untuk memadatkan tulang gigi agar tidak kembali ke bentuk awal. Kawat ini dipasang selama minimal tujuh jam dalam sehari. "Biasanya selama enam bulan saja pemakaian kawat retainer ini," kata Erry.
Jika kawat retainer sudah dipasang, maka kemungkinan letak gigi kembali ke posisi awal sangat kecil. Kecuali terjadi kecelakaan yang menyebabkan letak gigi berubah. Ada sikat khusus untuk pemakai kawat gigi. Bulu sikatnya hanya satu baris, tidak seperti sikat biasa yang bulu sikatnya terdiri dari beberapa baris. "Tapi tak apa tak memakai sikat khusus," jelas Erry. Untuk pasta gigi, menurut Erry, tidak ada yang khusus. Semua pasta gigi bisa dipakai.
Baca Juga Yang Lainnya Tentang :