Sebelum terlanjur mencap
anak Anda anak yang manja, sebaiknya simak dulu mitos-mitos tentang anak
manja dan penjelasan dari mitos-mitos tersebut.
Mitos 1: Terlalu sering digendong akan membuat anak jadi manja.
Kadang-kadang anak harus dibiarkan menangis.
Kenyataannya:
Bayi butuh digendong, bila perlu sesering Anda bisa. Bayi menangis karena mereka lapar, sakit, buang air kecil, atau karena ingin diperhatikan.
Bayi butuh digendong, bila perlu sesering Anda bisa. Bayi menangis karena mereka lapar, sakit, buang air kecil, atau karena ingin diperhatikan.
Mitos 2: Anak-anak tidak boleh memiliki perasaan bahwa mereka selalu
bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan.
Kenyataannya:
Diperlukan contoh yang efektif dari orang tua dalam mengajarkan anak-anak bahwa mereka tidak selalu bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Misalnya jika anak ingin sesuatu, tanyakan padanya apa yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan keinginan tersebut. Mereka akan belajar dan memahami, keinginan bisa terwujud jika berusaha.
Diperlukan contoh yang efektif dari orang tua dalam mengajarkan anak-anak bahwa mereka tidak selalu bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Misalnya jika anak ingin sesuatu, tanyakan padanya apa yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan keinginan tersebut. Mereka akan belajar dan memahami, keinginan bisa terwujud jika berusaha.
Mitos 3: Memang ada anak yang manja dari “sono”nya.
Kenyataannya:
Tidak ada anak yang terlahir manja. Manja merupakan kesimpulan dan penilaian yang dibuat oleh orang terhadap pengamatan suatu perilaku.
Anak yang merengek dan baru diam sesudah orangtuanya mengabulkan permintaannya, bukan berarti mereka manja. Mereka hanya berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan berperilaku “mengancam” agar permintaannya dikabulkan. Perilaku mereka inilah yang harus diarahkan dan diubah.
Tidak ada anak yang terlahir manja. Manja merupakan kesimpulan dan penilaian yang dibuat oleh orang terhadap pengamatan suatu perilaku.
Anak yang merengek dan baru diam sesudah orangtuanya mengabulkan permintaannya, bukan berarti mereka manja. Mereka hanya berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan berperilaku “mengancam” agar permintaannya dikabulkan. Perilaku mereka inilah yang harus diarahkan dan diubah.
Mitos 4: Bagi sebagian anak, manja merupakan gambaran yang baik.
Kenyataannya:
Manja tidak pernah merupakan gambaran yang akurat bagi anak-anak. Jangan memberikan label manja pada anak. Bila Anda memberinya label manja, maka anak cenderung menjadi manja betulan.
Manja tidak pernah merupakan gambaran yang akurat bagi anak-anak. Jangan memberikan label manja pada anak. Bila Anda memberinya label manja, maka anak cenderung menjadi manja betulan.
Mitos 5: Sangat penting untuk menegur anak bila mereka bersikap
manja.
Kenyataannya:
Bila Anda menyebut si kecil manja, yang mereka dengar bukanlah manja melainkan sebagai manja yang merusak. Tanyakan pada diri Anda, perilaku yang mana yang membuat Anda menilai anak Anda manja? Bila anak Anda merengek meminta sesuatu, ajarkan anak Anda cara meminta dengan menggunakan bahasa yang baik.
Bila Anda menyebut si kecil manja, yang mereka dengar bukanlah manja melainkan sebagai manja yang merusak. Tanyakan pada diri Anda, perilaku yang mana yang membuat Anda menilai anak Anda manja? Bila anak Anda merengek meminta sesuatu, ajarkan anak Anda cara meminta dengan menggunakan bahasa yang baik.
Mitos 6: Anak-anak yang memiliki mainan yang berlimpah cenderung
dimanja.
Kenyataannya:
Mitos tersebut tidak benar. Kita harus melihat bagaimana benda tersebut diperoleh, kegunaannya, dan bagaimana sikap anak tersebut terhadap benda-benda yang dimilikinya.
Mitos tersebut tidak benar. Kita harus melihat bagaimana benda tersebut diperoleh, kegunaannya, dan bagaimana sikap anak tersebut terhadap benda-benda yang dimilikinya.
Mitos 7: Anak yang manja perlu diubah perilakunya.
Kenyataannya:
Yang perlu diubah adalah perilaku orang tuanya dalam menghadapi anak yang mengancam karena keinginannya tidak dikabulkan.
Yang perlu diubah adalah perilaku orang tuanya dalam menghadapi anak yang mengancam karena keinginannya tidak dikabulkan.