SEBUAH studi baru mengungkapkan, apa yang kaum hawa
telah lama klaim bahwa pekerjaan wanita tidak pernah bisa dilakukan
pria. Bahkan, tidak sedikit jika dia meninggalkan pekerjaan domestik
agar sama dengan laki-laki.
Penelitian ini dilakukan oleh alat perusahaan domestik Miele, yang menemukan hal mengejutkan, bahwa 82 persen wanita melakukan pekerjaan bersih-bersih di rumah, sementara hanya delapan persen dari suami, dan kekasih mereka yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga.
Hasil studi menunjukkan, bahwa banyak pria senang menghindar ketika berhubungan dengan urusan rumah tangga. Sebanyak 15 persen pria menggambarkan pekerjaan bersih-bersih sebagai hal yang "terlalu banyak bekerja keras". Demikian yang ditulis dari Daily Express.
Di sisi lain, wanita merasa bahwa kegiatan bersih-bersih rumah mencerminkan diri mereka secara pribadi, dengan setengah merasa malu bila tidak melakukannya.
"Banyak pria menempatkan minyak di mobil atau mengubah bola lampu sebagai pekerjaan yang mereka lakukan di sekitar rumah, tapi memasak dan membersihkan dilihat sebagai pekerjaan perempuan. Alasannya karena tidak ada dan tidak bisa menggunakan mesin cuci atau memasak ketika orang-orang dapat membaca atau menginstal Windows 7 di komputer mereka," ungkap pakar hubungan Phillip Hodson yang dinukil Times of India, Selasa (23/11/2010)
Biasanya, salah satu masalah laki-laki mencari kegiatan yang memicu adrenalin lebih banyak dan pekerjaan rumah tangga merupakan pekerjaan keras. Wanita memiliki naluri kuat dan secara alami akan bersih-bersih ketika pria tidak repot-repot," sambungnya.
Phillip mengungkapkan, bahwa satu dari delapan orang Inggris tidak akan membiarkan orang untuk memakai sepatu di dalam rumah. Namun, satu di antara sepuluh tidak peduli apakah orang lain berpikir rumah mereka kotor atau tidak.
Dua persen dari orang Inggris membayar tukang bersih-bersih. Lebih dari sepertiga orang dewasa muda. Di usia 24 tahun ke bawah mengakui, bahwa mereka bergantung pada orangtua untuk membersihkan segala perangkat setelah mereka melakukan segala hal.
Banyak orang-orang mempertanyakannya dan mengakui kebiasaan jorok tersebut. Sebanyak 40 persen telah menyapu kotoran dari permukaan dapur atau meja ke lantai, sementara sebelumnya telah mengepel lantai dengan serbet dan memasangnya kembali. Sedangkan empat persen orang bahkan menggunakan spons kotor untuk membersihkan hewan peliharaan, mangkuk, kemudian menggunakannya untuk mencuci.
Penelitian ini dilakukan oleh alat perusahaan domestik Miele, yang menemukan hal mengejutkan, bahwa 82 persen wanita melakukan pekerjaan bersih-bersih di rumah, sementara hanya delapan persen dari suami, dan kekasih mereka yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga.
Hasil studi menunjukkan, bahwa banyak pria senang menghindar ketika berhubungan dengan urusan rumah tangga. Sebanyak 15 persen pria menggambarkan pekerjaan bersih-bersih sebagai hal yang "terlalu banyak bekerja keras". Demikian yang ditulis dari Daily Express.
Di sisi lain, wanita merasa bahwa kegiatan bersih-bersih rumah mencerminkan diri mereka secara pribadi, dengan setengah merasa malu bila tidak melakukannya.
"Banyak pria menempatkan minyak di mobil atau mengubah bola lampu sebagai pekerjaan yang mereka lakukan di sekitar rumah, tapi memasak dan membersihkan dilihat sebagai pekerjaan perempuan. Alasannya karena tidak ada dan tidak bisa menggunakan mesin cuci atau memasak ketika orang-orang dapat membaca atau menginstal Windows 7 di komputer mereka," ungkap pakar hubungan Phillip Hodson yang dinukil Times of India, Selasa (23/11/2010)
Biasanya, salah satu masalah laki-laki mencari kegiatan yang memicu adrenalin lebih banyak dan pekerjaan rumah tangga merupakan pekerjaan keras. Wanita memiliki naluri kuat dan secara alami akan bersih-bersih ketika pria tidak repot-repot," sambungnya.
Phillip mengungkapkan, bahwa satu dari delapan orang Inggris tidak akan membiarkan orang untuk memakai sepatu di dalam rumah. Namun, satu di antara sepuluh tidak peduli apakah orang lain berpikir rumah mereka kotor atau tidak.
Dua persen dari orang Inggris membayar tukang bersih-bersih. Lebih dari sepertiga orang dewasa muda. Di usia 24 tahun ke bawah mengakui, bahwa mereka bergantung pada orangtua untuk membersihkan segala perangkat setelah mereka melakukan segala hal.
Banyak orang-orang mempertanyakannya dan mengakui kebiasaan jorok tersebut. Sebanyak 40 persen telah menyapu kotoran dari permukaan dapur atau meja ke lantai, sementara sebelumnya telah mengepel lantai dengan serbet dan memasangnya kembali. Sedangkan empat persen orang bahkan menggunakan spons kotor untuk membersihkan hewan peliharaan, mangkuk, kemudian menggunakannya untuk mencuci.
kirim komentar anda melalui emai disini
Baca Juga Yang Lainnya Tentang :
