Irfan yang memakai nomor punggung 10 di tim Persema itu, terlihat sangat menonjol dan sering menampilkan permainan atraktif di lapangan, segingga ribuan penonton yang memadati Stadion Manahan Solo, sering memberikan aplous tepuk tangan.
Sejumlah penonton di Solo kelihatan sangat sportif, karena tidak hanya Solo FC kesebelsananya yang didukung saja. Namun, mereka juga memberikan dukung bagi pemain khusus Irfan Bachdim yang sering memporakporandakan pertahanan tim tuan rumah Solo FC.
Irfan yang berhasil menyumbangkan dua dari lima gol untuk timnya terjadi pada menit ke-27 dan 41 babak kedua. Tiga gol Persema lainnya, dicetak Jaya teguh Angga menit ke-20 babak pertama, Robbi Gaspar menit 47 dan M Kamri menit ke-70 babak kedua.
Gol balasan Tim tuan rumah Solo FC, dicetak oleh Yoned Hardiyanto Wibowo pada menit ke-76 babak kedua, sehingga kedudukan 1-5 untuk Persema.
Dua gol Persema yang dicetak oleh strikernya, Irfan Bachdim merupakan hasil permainan individu yang ditampilkan pemain keturunan Indonesia Belanda tersebut.
Hal tersebut terbukti, Irfan yang mencetak gol kedua untuk Persema melalui permainan induvidunya yang mengecoh pemain belakang Solo FC dan dia memberdayai kiper lawan di menit ke-27 babak pertama.
Gol ketiga untuk Persema juga melalui, kaki Irfan yang berhasil memanfaatkan umpan silang dari pemain sayap M Kamri dengan tendangan kaki kananya, bola merobek gawang Solo FC yang dijaga Ryan Budi Setyawan, pada menit ke- 41 babak pertama.
Irfan selain menonjol dalam memainkan bola, dia juga memiliki kecepatan saat menggiring bola, sehingga dia sering merepotkan pemain pertahanan lawan.
Menurut Manajer Solo FC, Totok Supriyanto, tim Persema masih jauh di atasnya Solo FC, mereka sudah solid dan syarat pengalaman.
Apalagi, Persema banyak pemain bintang seperti Irfan Bachdim yang bermain atraktif sering mengacaukan pertahanan Solo FC.
Namun, pihaknya bangga dengan permainan Solo FC yang ditaburi pemain muda dengan penuh semangat mereka untuk mengimbangi permainan lawan.
"Kami masih kurang jam terbang dan kami segera melakukan evaluasi terutama di pertahanan masih lemah. Sehingga, striker Persema, Irfan Bachdim sering lolos dari pengawalan," katanya.
Asisten Pelatih Solo FC, Hong Widodo, mengatakan, meskipun, timnya dalam pertandingan LPI kalah 1-5 melawan Persema, tetapi mereka kagum dengan para suporter Pasoepati yang tetap mendukung Solo FC.
"Suporter Pasoepati tetap bertindak suporter meski kesebelasannya kalah dari tim tamu. Hal ini, diharapkan juga terjadi pada kompetisi LPI di daerah lainnya. Mekispun, kesebelasan kalah mereka tetap mendukung dan mengakui keunggulan lawan," katanya Baca Juga Yang Lainnya Tentang :