Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology ini juga menyebutkan hal yang sangat mengejutkan lagi. Risiko itu tetap berlaku bagi mereka yang selama ini menjalani olahraga secara rutin, seperti dikutip dari laman Daily Mail.
Dr Emmanuel Stamatakis dari University College London's Department of Epidemiology and Public Health mengatakan, "Analisis kami menunjukkan, terpaku di depan layar TV dan komputer dua jam atau lebih setiap hari, dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar untuk sakit jantung."
Ini merupakan penelitian yang baru pertama kali dilakukan, yakni mengkaji keterkaitan antara durasi menonton televisi dan serangan jantung. Setelah hasilnya dianalisis, durasi menonton televisi terlalu lama akan meningkatkan risiko kematian mendadak.
Sedangkan risiko serangan jantung meningkat sampai 125 persen pada orang yang menghabiskan sampai empat jam sehari di depan layar kaca.
Hasil penelitian juga mengungkapkan, risiko ini juga berlaku bagi mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk, misalnya pekerja yang sehari-hari hanya duduk di kursi. Risiko itu terlepas dari faktor pengaruh merokok, kesejahteraan dan bahkan olahraga.
Dr Stamatakis mengungkapkan: "Risiko ini tidak dapat dicegah dengan olahraga. Temuan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk rekomendasi kesehatan publik."
Alasan munculnya peningkatan risiko serangan jantung ini kemungkinan karena pengaruh duduk terlalu lama akan terkait dengan peningkatan kolesterol. Baca Juga Yang Lainnya Tentang :