Gelaran
LPI (Liga Primer Indonesia) akan kick off minggu ini, tepatnya tanggal 8
Januari 2011 di stadion Manahan Solo. Kendati demikian LPI ternyata
tidak mendapat restu atau persetujuan dari PSSI yang dipimpin Nurdin
Halid. PSSI menganggap LPI merupakan kegiatan kompetisi ilegal dan
melanggar undang-undang tentang penyelenggaraan olah raga. Meskipun
tidak mendapat restu dari PSSI LPI tetap saja nekat melanjutkan tujuan
mereka yang bertujuan membuat liga tandingan ISL(Indonesia Super Legue).
LPI
sendiri digagas oleh pengusaha kaya Arifin Panigoro, tujuan LPI sendiri
sebenarnya cukup baik yaitu menciptakan atmosfer sepak bola yang lebih
baik, karena selama ini sepak bola masih tidak jauh dengan kericuhan
akibat kurangnya kualitas penylenggaraan yang memadai. Bedanya lagi
club-club yang akan mengikuti kompetisi LPI tidak akan menggunakan dana
APBD untuk membiayai hidup mereka, karena akan mendapat royalti dari
LPI, ini berbanding terbalik dengan ISL yang selalu mengandalkan uang
dari APBD sehingga tidak sedikit club yang berada di daerah kurang mampu
akan mati ditengah jalan karena tidak mendapat suntikan dana dari pemda
atau sponsor.
Kisruh
tentang adanya LPI tersebut ternyata dapat berbuntut panjang, karena
PSSI menganggap LPI adalah ilegal maka club-club yang ikut dalam LPI
akan mendapat hukuman yaitu degradasi, tidak hanya club, para pemain pun
juga akan terkena imbasnya, karena pemain yang mengikuti kompetisi LPI
tidak akan dipanggil Timnas, hal ini kemungkinan terjadi terhadap Irfan Bachdim dan
Kim Jeffry Kurniawan, keduanya adalah pemain naturalisasi asal Belanda
dan Jerman yang memperkuat timnas pada piala AFF lalu, namun karena
keduanya membela Persema Malang yang keluar dai ISL dan memutuskan untuk
bermain di LPI, maka Irafn dan kim terancam tidak akan dipanggil timnas
pada sea games mendatang.
Disini
terlihat arogansi dan kediktatoran PSSI. Seharusnya mereka lebih dewasa
dan memberikan peluang begulirnya LPI, karena tanpa adanya liga
tandingan kualitas sepak bola kita tidak akn bisa diukur dan maju. PSSI
tetaplah PSSI berhati keras dan semena-mena, mereka seperti bersabda dan
sabda merekaharus dituruti walau akan berdampak kehancuran pada sepak
bola kita. Yang dalam otak PSSI adalah memperkaya diri. Tentu kita ingat
pada gelaran piala AFF lalu dimana PSSI menjaul tiket yang teramat
sangat mahal, dan Nurdin Halid bersikukuh untuk tidak menurunkan harga
ticket tersebut. Kendati harga ticket mahal namun tidak diimbangi dengan
pelayanan yang memuaskan. Kericuhan terjadi saat pembelian ticket, ini
cermin dari keserakahan PSSI yang hanya mau uang tapi tidak mau keluar
uang untuk sewa keamanan. Sekarang mana uang hasil penjualan ticket
tersebut?semoga KPK meluangkan waktunya untuk memeriksanya.
Terlepas dari itu semua Pemerintah melalui menpora Andi Malarangeng
menyatakan telah merestui akan hadirnya LPI, sehinggan apapun yang
terjadi gelaran LPI akan tetap berlangsung sesai dengan rencana. Kita
tunggu saja bagaiman wjud LPI semoga bisa membawa atmosfer sepak bola
yang lebih baik.
Baca Juga Yang Lainnya Tentang :