Di tengah derasnya kemajuan teknologi membuat banyak orang saling
berlomba menjadi yang paling hebat. Kesibukan membuat mereka tidak lagi
meluangkan waktu untuk memperhatikan kesehatan. Akhirnya, mereka
terpuruk pada kondisi tubuh yang melemah dan tak berdaya.
Bagi mereka yang berkeluarga ketidakstabilan vitalitas tubuh ini turut berpengaruh pada mobilitas dan kegairahan anda terutama kaum pria. Betapa dahsyatnya pengaruh dari ketidakstabilan tadi, hingga turut mempengaruhi segala gerak langkah dan aktifitas anda (dalam hal ini pria). Termasuk hal yang paling esensial dalam kehidupan rumah tangga yaitu seks.
Tidak salah lagi, masalah yang menjadi momok bagi sebagian pria itu adalah impotensi. Kebanyakan dari pengalaman kasus yang pernah terjadi, mereka yang menderita impotensi mendadak menjadi orang yang pendiam, rendah diri dan seakan jadi orang yang tak berguna. Impotensi ditilik dari segi medisnya adalah istilah yang ditujukan untuk kondisi pria yang mengalami kesulitan ereksi atau mempertahankan ereksinya cukup lama pada saat ‘bercinta’.
Pada kenyataanya masyarakat kita terlalu banyak dijejali dengan mitos-mitos yang tidak benar tentang impotensi. Sehingga kebanyakan diantara mereka akan langsung berpikiran negatif jika pernyataan tentang impotensi diungkap di permukaan. Setiap lelaki pada fase-fase tertentu pasti akan mendapat masalah saat mengalami ereksi. Justru akan menjadi tidak alamiah jika mereka setiap saat bisa mengalami ereksi dengan standar harus berdiri ‘tegak’ laksana menara.
Jadi sekali lagi hadapilah ‘riak-riak’ kecil itu sebagai hal yang alamiah. Sebab tanpa pemahaman diri yang penuh anda malah akan menuai kekecewaan.
Dari sekian kasus, ternyata sebagian besar kasus impotensi disebabkan oleh berbagai penyakit yang menahun alias kronis. Terutama penyakit yang mempengaruhi aliran darah yang menuju ke organ vital pria. Seperti penyakit kencing manis yang tidak mendapat penanganan serius. Penyakit jantung, bahkan tak menutup kemungkinan penyakit kolesterol tinggi karena terlalu sering mengkonsumsi makanan padat lemak.
Sedang faktor psikologis yang mempengaruhi antara lain stress.
Berikut beberapa tindakan antisipasi agar anda terhindar dari problem impotensi :
Kalau bisa hilangkan kebiasaan merokok. Karena hasil riset menunjukkan bahwa pengaruh nikotin dari rokok bisa jadi pemicu terjadinya impotensi pada kaum pria.
Hindari minuman beralkohol. Sebab kadar alkohol yang diteguk pun turut punya andil menuju proses impotensi.
Makanan pun turut berpengaruh, karena semakin banyak makanan berlemak yang dikonsumsi akan mempengaruhi metabolisme tubuh anda.
Pada akhirnya dibutuhkan pemahaman antara suami istri untuk bisa mengatasi masalah impotensi dalam rumah tangga.