TIDAK diragukan lagi, jumlah penderita tumor pada
otak terus meningkat. Dahulu penyakit ini kerap mendera orangtua di usia
70-an, namun kini usia penderita bergeser pada dewasa muda hingga paruh
baya.
Sementara itu pada anak-anak, penyakit ini menduduki peringkat ke-2 dalam kategori kanker setelah leukimia. Bahkan di beberapa negara, tumor otak malah menempatkan peringkat teratas.
Apa sajakah gejalanya?
Tumor otak berasal dari pertumbuhan sel-sel otak yang tidak wajar. Terdapat kondisi yang memicu pertumbuhan sel-sel tersebut di luar batas normal dan terjadilah tumor. Ketika tumor ini mencapai ukuran tertentu, akan nampak beberapa gejala klinis.
“Tumor otak dapat terjadi secara primer atau sekunder. Artinya, pertama kali muncul di otak (primer) atau di bagian tubuh yang lain (sekunder), kemudian menyebar hingga ke otak. Tumor ini dapat bersifat jinak (tumbuh perlahan, contohnya sekira 10 tahun atau lebih), atau ganas (tumbuh dengan cepat, dan menyerang bagian tubuh yang lain, misalnya dalam 1-2 tahun),” jelas Dr Keith Goh, konsultan Bedah Syaraf di International Neuro Associates, Novena Medical Centre, Singapura.
Meskipun gejala-gejala klinis yang muncul berkaitan erat dengan lokasi dan ukuran tumor otak tersebut, katanya, gejala paling umum adalah sakit kepala hebat yang semakin parah di pagi hari, yang kadang dibarengi dengan mual dan muntah, serta gangguan penglihatan seperti kabur atau penglihatan ganda.
“Penderita dapat juga mengalami kebingungan, perubahan ciri kepribadian, rasa lemah pada lengan atau kaki, cadel, penurunan fungsi pendengaran hingga epilepsi. Jika gejala-gejala tersebut terjadi, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Bagaimana diagnosis ditegakkan?
Dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis guna mengevaluasi syaraf-syaraf otak, penglihatan, pendengaran, keseimbangan, reflek dan koordinasi motorik. Pemeriksaam radiologi otak kemudian akan dilakukan, seperti scan CT, scan MRI, angiogram, spektroskopi teresonansi magnetik dan tomografi emisi foton-tunggal terkomputerisasi (single-photon emission computerized PET).
“Dengan semakin meningkatnya angka penderita tumor otak, penting untuk mengenali gejala-gejala awal sedini mungkin dan segera periksakan diri ke dokter spesialis untuk memastikan. Ingat, deteksi dan penanganan dini akan membawakan hasil yang lebih baik,” tutupnya. Baca Juga Yang Lainnya Tentang :