Senin, 18 Oktober 2010

Mengenali Pengertian Mencontek Dan Dampak Dari Mencontek


Mencontek
adalah suatu usaha yang kebanyakan dilakukan oleh para pelajar SD, SMP, SMA, maupun mahasiswa untuk melihat buku catatan, buku panduan, ataupun menyalin pekerjaan teman secara sembunyi-sembunyi guna mendapatkan jawaban dari mata pelajaran yang diujikan.

selain itu mencontek juga selalu dipakai semua orang dari berbagai kalangan seperti contoh : perusahaan itu mencontek produk perusahaan lain...


sekarng kita bisa mengambil kesimpulan bahwa contekan itu tidak baik untuk penerapan kehidupan kita karena itu sama saja mencuri hasil pekerjaan/karya orang lain... dan menyontek itu membuat kita tidak berusaha dan tidak mengoptimalkan usaha-usaha yang telah kita lakukan demi mendapatkan sesuatu.


sebenarnya ada beberapa alasan yang sampai kita harus menyontek, yaitu sebagai berikut:


1.dari diri kita sendiri


sebenarnya ini sangat penting loh wkwkwkwkwkkw

karena kurangnya percaya diri,sudah menjadi kebiasaan,Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan,menganggap beberapa pelajaran peenting,dang beberapa pelajaran tidak penting,dan terpengaruh dari budaya instan.

2.dri guru


kok bisa sih dari guru???? hmmmmm begini

• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi tidak ada variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.

3.dari orang tua


Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi dan

Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak

4.dari Sistem Pendidikan


Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi sistem pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari guru untuk siswa dan

Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan mudah setiap materi. Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan pembodohan karena kebosanan.

bahwa kamu tahu menyontek itu tidak baik di kehidupan kita karena ada satu pengalaman dari negiri paman sam yaitu Lewis R. Aiken dalam Admin (2004) melaporkan bahwa kecenderungan melakukan ”menyontek” di Amerika Serikat meningkat sehingga tidak saja memprihatinkan dunia pendidikan tetapi juga telah menjadi bagian keprihatinan kalangan politisi. Dikatakan bahwa kasus ”menyontek” tidak hanya melibatkan siswa sebagai individu pelaku tetapi ”menyontek” disinyalir telah dilakukan oleh institusi pendidikan dengan melibatkan pejabat-pejabat pendidikan seperti guru, superintendant, school districtst dll. Pada penelitian Aiken yang ditujukan kepada kasus CAP dan CTBS (California Achievement Program dan California Test for Basic Skills), suatu ujian yang diselenggarakan oleh lembaga independen ditemukan bahwa alasan siswa melakukan ”menyontek” karena adanya tekanan yang dirasakan oleh siswa dari orang tuanya, kelompoknya, guru, dan diri mereka sendiri untuk mendapatkan nilai tinggi. Selanjutnya, alasan bagi pejabat pendidikan untuk membantu siswa dalam mengerjakan tes atau mengubah jawaban yang salah dengan jawaban yang benar sebelum lembaran jawaban diserahkan kepada lembaga penyelenggara, adalah karena hal itu menyangkut reputasi sekolah, menyangkut anggaran pendidikan yang akan dibayar oleh masyarakat. Hal itu terjadi karena hasil tes tidak saja mengevaluasi kemampuan individual siswa tetapi juga mengevaluasi reputasi dan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pejabat pendidikan lainnya yang memiliki akuntabilitas langsung kepada masyarakat, politisi, dan kalangan bisnis.


hmmmm lalu bagaimana supaya kita bisa menanggulanginya ????

Cara Penanggulangan menyontek
Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi penyebab menyontek yaitu: (1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek, 2) faktor lingkungan atau pengaruh kelompok, (3) faktor sistem evaluasi dan (4) faktor guru/dosen atau penilai.
Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat mengundang dan memfasilitasi seseorang untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian (tidak “menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan keempat faktor di atas ke arah yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor pribadi dari penyontek
(a) Bangkitkan rasa percaya diri
(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
2) Faktor Lingkungan dan Kelompok
Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan moral.
3) Faktor Sistem Evaluasi
(a) Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
(b) Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
(c) Lakukan pengawasan yang ketat
(d) Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan dengan mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.
4) Faktor Guru/ Dosen
(a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.
(b) Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas ujian/tes.
(c) Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
(d) Berikan umpan balik atas setiap penugasan.


jadi kita bisa mengamil kesimpulan secara menyeluruh yaitu:

”Menyontek” adalah salah satu wujud perilaku dan ekspresi mental seseorang. Ia bukan merupakan sifat bawaan individu, tetapi sesuatu yang lebih merupakan hasil belajar/pengaruh yang didapatkan seseorang dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, ”menyontek” lebih sarat dengan muatan aspek moral daripada muatan aspek psikologis.

Dalam batas-batas tertentu ”menyontek: dapat dipahami sebagai sesuatu fenomena yang manusiawi, artinya perbuatan ”menyontek” bisa terjadi pada setiap orang sehingga asumsi di depan yang menyatakan bahwa ada korelasi antara perilaku ”menyontek” di sekolah dengan perilaku kejahatan seperti korupsi di masyarakat adalah terlalu spekulatif dan sulit dibuktikan secara nalar ilmiah. Meskipun demikian tak dapat disangkal bahwa ”menyontek” bisa membawa dampak negatif baik kepada individu, maupun bagi masyarakat. Dampak negatif bagi individu akan terjadi apabila praktek ”menyontek” dilakukan secara kontinyu sehingga menjurus menjadi bagian kepribadian seseorang. Selanjutnya, dampak negatif bagi masyarakat akan terjadi apabila masyarakat telah menjadi terlalu permisif terhadap praktek ”menyontek” sehingga akan menjadi bagian dari kebudayaan, dimana nilai-nilai moral akan terkaburkan dalam setiap aspek kehidupan dan pranata sosial.


Sebagai bagian dari aspek moral, maka terjadinya ”menyontek” sangat ditentukan oleh faktor kondisional yaitu suatu situasi yang membuka peluang, mengundang, bahkan memfasilitasi perilaku ”menyontek”. Seseorang yang memiliki nalar moral, yang tahu bahwa ”menyontek” adalah perbuatan tercela, sangat mungkin akan melakukannya apabila ia dihadapkan kepada kondisi yang memaksa.

Mencegah ”menyontek” tidaklah cukup dengan sekedar mengintervensi aspek kognitif seseorang, akan tetapi yang paling penting adalah penciptaan kondisi positif pada setiap faktor yang menjadi sumber terjadinya ”menyontek”, yaitu pada faktor siswa/ mahasiwa, pada lingkungan, pada sistem evaluasi dan pada diri guru/dosen.

Oleh karena setiap orang berpotensi untuk melakukan ”menyontek” dan terdapatnya gejala kecenderungan semakin maraknya praktek menyontek di dunia pendidikan, maka perlu segera dilakukan review atau reformulasi sistem atau cara pengujian, penyelenggaraan tes yang berlangsung selama ini baik yang diselenggarakan secara massal oleh suatu badan atau kepanitiaan maupun yang diselenggarakan secara individual oleh setiap guru

atau dosen.

karena itu.....

sadarlah bagi para pencontek atau pelaku dalm peristiwa ini dan berhati-hatilah para korban atau yang dicontek dalam peritiwa ini termasuk para agan2 yang pengen nyontek!!!!!!!

 
kirim komentar anda melalui emai disini

Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka