Menangani bayi yang menangis bisa menjadi salah satu pekerjaan yang
menyulitkan, terutama bagi orang tua yang baru punya momongan. Menurut
hasil penelitian, bayi memang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
menangis.
Menangis biasanya terjadi pada jam makan, yaitu jam 7.00, 12.00, antara jam 5 dan 6 pagi, dan sebagian besar di jam makan malam. Beberapa riset mengatakan, bayi menangis rata-rata sejam seperempat per harinya. Ahli lain berpendapat 2-4 jam bayi menangis per harinya itulah yang normal.
Menangis biasanya terjadi pada jam makan, yaitu jam 7.00, 12.00, antara jam 5 dan 6 pagi, dan sebagian besar di jam makan malam. Beberapa riset mengatakan, bayi menangis rata-rata sejam seperempat per harinya. Ahli lain berpendapat 2-4 jam bayi menangis per harinya itulah yang normal.
Pertanyaan yang kerap terjadi, haruskah kita memanjakan bayi ketika mereka menangis? Kadang Anda menghentikan kebiasaan untuk segera menggendong kala ia menangis. Tetapi yang terjadi, bayi Anda malah akan menangis lebih lama lagi dan lebih keras.
Semakin lama orang tua menjawab tangisan bayi, semakin lama pula ia dapat menenangkannya. Waktu paling lama untuk menjawab tangisan bayi adalah satu setengah menit. Lebih dari itu, maka waktu yang d butuhkan untuk mendiamkan tangisannya bisa meningkat jadi 3, 4 atau bahkan 5 kalinya.
Sebagian besar orang tua mengasumsikan bayinya sakit perut sebab mereka suka menendang-nendang kakinya kala menangis. Padahal, bayi akan melakukan hal demikian jika ada bagian tubuhnya yang sakit. Terlebih, bayi jugta belum dapat melokalisasi sakitnya. Di bagian manapun sakitnya, bayi akan mengatakan berasal dari perutnya.
Namun, jika bayi menangis terus-menerus dan Anda harus bisa menenangkannya kala dibaringkan di tangan Anda dan Anda urut perutnya, maka boleh dikatakan bayi Anda menangis karena ada masalah di pencernaannya.
Banyak orang tua yang tidur terpisah dari bayinya. Mereka mengaku lebih bisa tidur jika bayinya berada di tempat lain. Padahal, belum tentu tidur sang ibu tambah nyenyak. Mendengar tangisan bayi, biasanya si ibupun segera bangun, dan berjalan ke kamar anak, lalu menyusuinya. Bayi tertidur dalam buaian ibunya. Setelah meletakkan bayi ke boks, ibu akan kembali ke kamarnya dan tidur kembali.
Saat bayi lapar dan terbangun, ia mendapati dirinya sendirian. Bayipun akan kembali menangis. Bukankah cara ini justru membuat orang tua jadi kurang tidur dibandingkan bila bayinya berada di ranjang yang sama dengannya?
Menyusui dapat dilakukan tanpa ia harus beranjak dari tempat tidur. Hasil penelitian menunjukkan, orang tua yang tidur dengan bayinya justru akan mengurangi frekuensi bangun si bayi di malam hari. Dengan demikian, orang tua pun bisa istirahat lebih banyak lagi. Dengan tidur bersama buah hati, Anda menolong ia menghemat energinya yang akan digunakan untuk pertumbuhan emosi dan fisiknya, sekaligus menghemat energi Anda.