PENGERTIAN KAPASITOR
Kapasitor (kondensator) dalam rangkaian
elektronika dilambangkan dengan huruf ‘C’ adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor
ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut
Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.
Struktur sebuah kapasitor terbuat fari
dua buah pelat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal misalnya adalah ruang hampa
udara, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung pelat metal
diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju
ujung kutub negatif, dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada
saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
FUNGSI KAPASITOR
Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian adalah:
- Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS = Power supply)
- Sebagai filter dalam rangkaian PS
- Sebagai frekuensi dalam rangkaian antenna
- Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
- Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
KAPASITANSI KAPASITOR
Kapasitansi didefinisikan sebagai
kemampuan dari suatu kapasitor untuk menampung muatan elektron. Coulomb
pada abad ke-18 menghitung bahwa 1 Coulomb = 6,25 x 1018
elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah
kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan
1 volt dapat memuat muatan electron sebanyak 1 Coulomb. Dengan rumus
dapat ditulis:
Q = C . V
Keterangan:
Q = muatan electron dalam C (Coulomb)
C = nilai kapasitansi dalam F (Farad)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Kapasitor pelat paralel tersusun atas
dua pelat paralel dengan luas A dan jarak antar pelat d. dalam ruang
hampa, dengan penjabaran menggunakan hokum Gauss, kapasitansinya adalah
Kapasitor dengan dielektrik adalah
kapasitor dengan material insulator (karet, gelas, kertas, mika, dll).
Misalkan sebuah bahan dielektrik disisipkan diantara kedua pelat
kapasitor, maka beda potensial antara kedua keping akan turun. Karena
jumlah muatan pada setiap keping tetap, kapasitansi naik. Hal ini dapat
dirumuskan sebagai
RANGKAIAN KAPASITOR
Rangkaian kapasitor secara seri akan
mengakibatkan nilai kapasitansi total semakin kecil. Di bawah ini adalah
contoh kapasitor yang dirangkai secara seri
Pada rangkaian kapasitor seri, berlaku rumus:
V = V1 + V2 + … + Vn
Q = Q1 = Q2 = Qn
Rangkaian kapasitor secara paralel akan mengakibatkan nilai kapasitansi pengganti semakin besar.
Di bawah ini adalah contoh kapasitor yang dirangkai secara paralel.
Pada rangkaian kapasitor paralel, berlaku rumus:
V1 = V2 =V3 = Vn
Q = Q1 + Q2 + Q3 + Qn
ENERGI YANG DISIMPAN DALAM KAPASITOR
Energi potensial U yang tersimpan di
dalam kapasitor didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk
mengisi muatan. Misalkan sebuah baterai dihubungkan ke sebuah kapasitor.
Baterai melakukan kerja untuk menggerakkan muatan dari satu pelat ke
pelat yang lain. Kerja yang dilakukan untuk memindahkan sejumlah muatan
sebesar q melalui tegangan V adalah
W = V . q
Baca Juga Yang Lainnya Tentang :