Tak Baik Stimulasi Berlebihan
Menjadi orangtua memang tidaklah mudah. Diperlukan penanganan ekstra hati-hati agar si kecil tumbuh menjadi anak sesuai yang Anda harapkan. Namun seringkali cara orangtua mendidik anak terlalu berlebihan dan terlihat seperti hyperparents. Disebut hyperparents ketika orangtua mencoba mendidik anaknya sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan.
Biasanya, mereka akan menstimulasi anaknya dengan musik, seni dan daftar bacaan pustaka, sebelum si kecil dapat bergerak. Mereka cenderung terobsesi dengan segalanya dan memaksa anak untuk menguasai sesuatu dengan cepat. Terkadang mereka juga overprotective, terlalu menguasai dan memberikan kontrol yang berlebihan terhadap anak-anaknya. Padahal cara ini dapat membuat si kecil merasa tertekan.
Cobalah untuk melakukan pendekatan yang berbeda dengan anak-anak Anda. Beberapa cara berikut mungkin dapat membantu Anda lebih relaks, dan membantu si kecil merasa leluasa serta lebih mampu mengeksplorasi dan mempelajari dirinya sendiri. Sehingga tercipta hubungan ibu dan anak yang lebih baik dan bahagia.
1. Saat Anda dalam keadaan marah, raih dan peluklah si kecil. Dari pada Anda memarahi atau memukulnya, akan lebih baik jika Anda menunjukannya dengan cinta. Cara ini sekaligus mengajarkan dan memperkenalkan si kecil akan kasih sayang.
2. Perlakukan mereka dengan kebaikan dan cobalah menghargainya. Tampaknya mungkin sederhana, tapi tahukah Anda betapa sedikitnya rasa penghargaan yang Anda berikan padanya, hanya karena Anda menganggap mereka masih anak-anak.
3. Jangan bebankan harapan terlalu besar padanya. Seringkali orangtua memiliki harapan yang terlalu tinggi pada anak-anaknya, entah dalam hal akademis, olahraga atau mengharapkannya menjadi anak yang menguasai bidang tertentu meskipun bukan itu yang diinginkannya.
4. Biarkan dia bermain dan mengeksplorasi dirinya. Berhentilah menjadi seseorang yang overprotective. Biarkan mereka menikmati masa anak-anaknya, dengan bermain sepeda, berlarian atau mengeksplorasi alam. Tentu saja Anda harus tetap mengajarinya tentang bahaya dan keselamatan, tapi tanpa harus membatasi kebebasannya diusia anak-anak.
5. Daripada mengatakan kata "tidak", lebih baik Anda mengucapkan kata "ya" atau versi lainnya dari ya. Umumnya orangtua sering kali mengatakan tidak saat menolak keinginan si kecil. Berhentilah terlalu mengontrol si kecil dan berikan sedikit kebebasan padanya.
6. Jangan terlalu memaksanya belajar secara berlebihan dan jangan halangi keinginannya. Para orang tua selalu berusaha mengajarkan berbagai-macam pengetahuan pada anak-anaknya. Tapi yang perlu Anda ketahui, anak-anak akan belajar secara alami meskipun tanpa orang tua.
7. Cobalah melihat sesuatu hal dari sudut pandang si kecil. Jika Anda marah akan sesuatu, itu karena Anda hanya melihatnya berdasarkan perspektif Anda.
8. Jika si kecil mulai berulah, cobalah untuk mencari tahu mengapa dia melakukan itu dan segera temukan solusinya. Sering kali mereka berulah hanya karena ingin mendapatkan kebebasan, mencari perhatian, atau karena ingin disayang.
9. Jangan pernah mengubah si kecil. Anda tidak perlu membentuknya menjadi sosok anak yang sempurna, karena dia telah sempurna dengan segala yang ada pada dirinya.
10. Dan sekarang, cobalah untuk relaks. Nikmati setiap waktu yang ada dengan si kecil, karena mereka tidak akan selamanya berada di sisi Anda.
kirim komentar anda melalui emai disini