Senin, 30 Agustus 2010

Hadits dan Klasifikasinya


Hadits secara harfiah berarti perkataan atau perbuatan (Rasulullah SAW). Sedangkan Hadits jika dimakanai sebagai Sunnah Rasulullah, maka berarti perkataan, perbuatan dan ketetapan/ persetujuan dari Rasulullah SAW.


Setiap hadits terdiri dari 2 komponen, yaitu Sanad dan Matan. Sanad = urutan perawi (para periwayat Hadits) dari Ulama pencatat Hadits sampai dengan Rasulullah. tiap lapis sanad disebut tabaqah.Matan = redaksional Hadits. Klasifikasi Hadits Klasifikasi Hadits berdasarkan Jumlah Perawi 1. Hadits Mutawatir Hadits Mutawatir adalah Hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang pada tiap tingkatan perawi, yang tidak memungkinkan para perawi bersepakat dalam kebohongan, sehingga sudah pasti kebenarannya. Ulama hadits berbeda pendapat dalam jumlah perawi per tabaqah, ada yang berpendapat 20 perawi, 40 perawi, atau yang lain. 2. Hadits Ahad Hadits ahad adalah hadits yang perawinya tidak mencapai derajat mutawatir. Tingkat kebenaran hadits ahad kemudian ditentukan oleh banyak hal. Hadits ahad dikelompokkan menjadi : a. Hadits Gharib , yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh 1 jalur, pada suatu tingkatan tabaqah.b. Hadits Aziz , yaitu hadits yang diriwayatkan oleh 2 jalur pada suatu tingkatan tabaqah.c. hadits Masyhur , yaitu hadits yang diriwayatkan oleh > 2 jalur per tingkatan tabaqah, namun tidak mencapai jumlah mutawatir.3. Hadits Mutawatir bil Makna Hadits mutawatir bil makna adalah hadits yang secara matan termasuk hadits Ahad, namun secara makna termasuk Mutawatir. Artinya, ada banyak hadits Ahad yang memiliki kesamaan makna, meskipun redaksional (matan)-nya berbeda-beda. Banyak Ulama yang menggolongkan hadits mutawatir bil makna sebagai hadits mutawatir, meskipun banyak juga yang menggolongkannya ke Hadits Ahad. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Kebenaran Hadits (Khusus Hadits Ahad, sebab yg Mutawatir sudah pasti diyakini kebenarannya)1. Hadits Shahih , yaitu hadits yang paling tinggi penerimaan kebenarannya. syaratnya a. Sanad bersambung mulai dari Ulama pencatat Hadits sampai dengan Rasulullah. b. Para perawinya memenuhi syarat, misalnya: akhlaq terpuji, ingatan bagus, adil, terjaga kehormatannya. c. Matannya tidak mengandung cacat/ janggal.2. Hadits Hasan (bagus), yaitu hadits yang tidak mencapai derajat Shahih, karena ada salah satu perawinya yang hafalannya kurang kuat.3. Hadits Dha'if (lemah), yaitu hadits yang perawinya tidak kuat hafalannya, atau sanadnya terputus, atau ada cacat pada matan.4. Hadits Maudhu' (dicurigai palsu), karena ada perawi yang dicurigai sering berdusta. semoga bermanfaat Yang mau menambah silakan share.


kirim komentar anda melalui emai disini


Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka