Kamis, 02 September 2010

Lailatul Qadar Satu Malam Melebihi Seribu Bulan



“Dan tahukah engkau, apa itu lailatul qadar? Malam lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr [97]: 2- 3)


Dinamakan lailatul qadar, disebabkan kemuliaan yang dimiliki malam itu. Dalam Bahasa Arab, kalimat “bagi fulan qadr”, bermakna bahwa fulan memiliki kemuliaan.


Sangat pantas jika malam itu disebut sebagai malam yang memiliki kemuliaan, karena banyak peristiwa istimewa yang terjadi pada malam itu. Berikut peristiwa-peristiwa yang terjadi di malam yang dirindukan umat Islam ini.


1. Diturunkan di dalamnya al-Qur`an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur`an) di lailatul qadar. (Al-Qadr [97]: 1).


Ibnu Abbas berpendapat bahwa al-Qur`an turun keseluruhannya dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah yang berada di langit dunia. Baru kemudian diturunkan sesuai dengan masalah yang terjadi di dunia selama 23 tahun kapada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW). (Tafsir Ibnu Katsir, 8/441).
2. Melakukan amalan di dalamnya sebanding dengan amalan yang dilakukan selama seribu bulan, sebagaimana disebutkan oleh Imam At Thabari dalam menafsiri firman Allah: ”Lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr [97]: 3). Pendapat ini didukung oleh Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir, 8/443).



3. Malaikat bersama Jibril turun ke bumi.

”Para malaikat dan Jibril turun (berkali-kali) di dalamnya…” (Al-Qadr [87]: 4).

Turunnya para malaikat ini disertai dengan turunnya berkah dan rahmat. Disamping itu, mereka juga mendoakan dan mengamini doa umat Islam.
Dalam sebuah Hadits riwayat At Thayalisi disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya ia berada di malam ke-27 atau 29, dan para malaikat yang berada di bumi waktu itu jumlahnya melebihi banyaknya batu kerikil.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/444).


4. Sepanjang malam lailatul qadar hanya ada kabaikan, tidak ada kaburukan sedikit pun di dalamnya. Setan tidak bisa melakukan gangguan pada saat itu, sebagaimana pendapat Mujahid, seorang mufassir dari kalangan tabi’in saat menafsirkan firman Allah Ta’ala, ”Keselamatan di dalamnya, hingga terbit fajar.” (Al-Qadr [87]: 5).
Itu sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yangdiriwayatkan Imam Ahmad, ”Sesungguhnya tanda-tanda lailatul qadar adalah (bahwa) di saat itu langit dalam keadaan bersih, dan seperti ada bulan terbit, malam hening, tidak dingin dan tidak panas pula, tidak ada bintang yang terlempar hingga pagi. Dan tanda-tandanya bahwa matahari terbit tidak menyilaukan di pagi harinya seperti bulan purnama, dan seitan tidak bisa datang mengiringinya.


kirim komentar anda melalui emai disini



















Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka