Minggu, 05 September 2010

Shoya Tomizawa meninggal setelah tabrakan parah

Pebalap muda asal Jepang, Shoya Tomizawa, meninggal setelah tabrakan parah dalam balapan motor 250 cc di Moto GP San Marino. Kendati sempat dibawa ke rumah sakit terdekat namun nyawa pebalap yang baru berusia 19 tahun ini tidak tertolong lagi.

Kecelakaan terjadi saat Tomizawa yang sedang melaju dengan kecepatan kencang terjatuh dan secara berturut turut ditabrak oleh motor pebalap Italia, Alex De Angelis dan pebalap asal Inggris Scott Redding. Baik de Angelis maupun Scott Redding tidak mampu menghindari tabrakan yang membuat Tomizawa terlempar 40 meter dari motor Suter-nya dan mendarat di pinggir badan jalan yang berkerikil.


Tomizawa yang baru satu musim bergabung dengan lomba balap motoGp 250cc, memulai musim ini dengan baik setelah tampil sebagai pemenang di putaran Moto2 di Qatar.


Valentino Rossi dan Dani Pedrosa pun langsung menyatakan belasungkawanya usai menyelesaikan balap MotoGP. "Saya merasa sangat aneh, seperti ada lubang besar di dalam hati saya," ujar Dani Pedrosa yang tampil sebagai juara pada putaran San Marino itu kepada BBC.


Sementara itu, Valentino Rossi yang mengaku mengenal secara baik Tomizawa tidak mampu menahan air matanya. "Ketika itu (kecelakaan) terjadi maka hal-hal yang lainnya tampak tidak berarti lagi. Saya melihat tabrakan tersebut di televisi dan kecelakaan ini sangat mengerikan. Saya pikir dia tidak akan tertolong lagi. Shoya adalah seorang pria yang lucu dan baik ," tutur Rossi disertai isak tangis

Berikut komentar rossi:

Valentino Rossi menilai kecelakaan yang menimpa Shoya Tomizawa hingga meninggal tidak dapat dihindari. The Doctor juga meminta Alex de Angelis dan Scott Redding untuk tidak merasa bersalah.

Tomizawa mengalami kecelakaan hebat pada balapan Moto2 di MotoGP San Marino. Badan rider asal Jepang itu terlindas De Angelis dan Redding hingga akhirnya meninggal di rumah sakit Riccione dua jam setelah kecelakaan.

Rossi mengaku kecelakaan yang menimpa Tomizawa sangat mengerikan, namun rider FIAT Yamaha ini menilai kejadian seperti itu tidak bisa dihindari dalam sebuah balapan.

"Mengenai keselamatan, mereka sangat bekerja, tapi ini adalah kejadian terburuk yang bisa terjadi dalam olahraga kami. Anda mengalami kecelakaan, Anda tetap di trek dan motor lainnya ada di belakang," ujar Rossi seperti dikutip Autosport, Senin 6 September 2010.

"Di tikungan cepat seperti ini biasanya jika Anda mengalami kecelakaan Anda keluar trek. Sayangnya, Tomizawa tetap berada di dekat motornya dan di trek. Rider lainnya terlalu dekat untuk berbuat sesuatu. Untungnya De Angelis dan Redding baik-baik saja."

Rossi menilai kecelakaan ini bukan karena buruknya keselamatan di Sirkuit Misano dan The Doctor meminta De Angelis serta Redding tidak merasa bersalah.

"Keselamatan trek di Misano sama seperti trek lainnya. Tomizawa tidak menghantam tembok atau hal lainnya di sirkuit," pungkas Rossi.

"Terutama De Angelis dan Redding tidak bisa dianggap sebagai yang bertanggung jawab, karena dengan kecepatan 230 km/jam dan ada motor jatuh di depan, tidak ada yang bisa Anda lakukan. Itu adalah tempat yang salah dalam momen yang salah," tutup Rossi.

kirim komentar anda melalui emai disini


Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka