Kamis, 09 Desember 2010

Agar Anak Tidak Phobia


Trik Jitu Atasi Phobia Anak



Istilah phobia berasal dari kata 'phobi', yang artinya ketakutan atau kecemasan bersifat tidak rasional yang dirasakan atau dialami seseorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan terhadap suatu obyek atau situasi tertentu. Jangan salahkan anak bila ia mengalami phobia pada sesuatu, bisa jadi ini karena anda salah dalam mengasuhnya.
Menurut konsultan ilmiah Christine V Meaty. Psi, phobia dapat dikelompokkan secara garis besar dalam tiga bagian, di antaranya:
1. Phobia sederhana atau spesifik (phobia terhadap suatu obyek atau keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian. Orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum atau mal). Orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.
Agar anak Anda yang masih balita tidak mengalami phobia, maka Psikolog Universitas Gadjah Mada ini pun membeberkan trik Jitunya untuk Anda.
Phobia pada orang asing
Di usia-usia awal, anak memang mau digendong atau dekat dengan siapa saja. Namun usia 8-9 bulan, biasanya mulai muncul ketakutan atau sikap menjaga jarak pada orang yang belum begitu dikenalnya. Ini normal, karena anak sudah mengerti atau mengenali orang. Ia mulai sadar, mana orang tuanya dan mana orang lain yang jarang dilihatnya.
Untuk mengatasinya, di usia balita seharusnya rasa takut pada orang asing sudah mulai berangsur hilang karena ia sudah bereksplorasi. Semestinya anak sudah memperoleh cukup pengetahuan untuk menyadari, bahwa tak semua orang asing atau yang belum begitu dikenalnya merupakan ancaman baginya. Biasanya, justru karena orang tua kerap menakut-nakuti, sehingga anak bersikap seperti itu.
"Awas, jangan dekat-dekat sama orang yang belum kamu kenal. Nanti diculik, loh!" Memang boleh-boleh saja orangtua menasehati anak untuk berhati-hati atau bersikap waspada pada orang asing, tapi sewajarnya saja dan bukan dengan cara menakut-nakutinya.
Phobia berenang
Sangat jarang anak usia batita takut air. Kecuali kalau dia pernah mengalami hal tak mengenakkan, semisal tersedak atau malah nyaris tenggelam saat berenang hingga hidungnya banyak kemasukan air.
Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pembiasaan secara bertahap. Semisal, awalnya biarkan anak sekadar merendam kakinya atau menciprat-cipratkan air di kolam mainan sambil tetap mengenakan pakaian renang. Bisa juga dengan memasukkan anak ke klub renang yang ditangani ahlinya, atau sesering mungkin mengajak berenang bersama saudara atau teman-teman seusianya.
Tentu saja sambil terus didampingi dan dibangun keyakinan dirinya, bahwa berenang sungguh menyenangkan dan tak perlu takut. Kalaupun anak tetap takut, jangan pernah memaksa apalagi memarahi, atau melecehkan rasa takutnya. Seperti, "Payah, ah! Berenang kok takut!"

 
kirim komentar anda melalui emai disini

Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka