Selasa, 11 Januari 2011

Sering Stres Ternyata Mudah Terserang Serangan Jantung


Mengalami stres dan depresi berkepanjangan dapat memicu penyakit jantung. Menurut dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, dr Santoso Karo Karo, Sp.JP, MPH, stres memiliki hubungan erat dengan penyakit jantung.

Orang yang kerap alami stres, dua kali lipat lebih berisiko terkena serangan jantung. Maka itu, jangan sepelekan stres yang sering dialami.

“Berdasarkan penelitian Friedman and Roseman, orang dengan tipe A, yaitu orang yang cenderung memiliki sifat kompetitif, tidak sabaran, agresif, dan mudah marah cenderung untuk lebih mudah mengalami stres,” kata dr Santoso saat ditemui di Kantor Yayasan Jantung Indonesia, Menteng, Jakarta.

Tak hanya itu, pola hidup dan kerja yang penuh stres karena manajemen waktu buruk, juga dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan sesak di dada atau angina pektoris. Hal ini juga dapat meningkatkan tekanan darah yang mengakibatkan cedera pada dinding arteri dan pembentukan bekuan dalam pembuluh darah.

Pada beberapa penelitian terakhir, ditemukan adanya hubungan antara stres dan perubahan dalam kadar kolesterol total. Kondisi ini secara nyata menunjukkan peningkatan pesat dalam kadar lemak darah. Stres juga meningkatkan produksi molekul inflamasi yang juga bisa berujung pada penyumbatan pembuluh darah.

Meski tidak bisa dihindari, namun stres bisa dikelola sehingga tidak berakibat buruk. Anda mengurangi stres dengan memiliki hobi. Cara ini bisa mengubah kebiasaan terburu-buru dan mudah marah yang merupakan 'cikal bakal' dari stres.
 
kirim komentar anda melalui emai disini

Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka