Di era modern, banyak istri mencari nafkah sementara suami mengurus rumah tangga. Itu bukan masalah jika keduanya memegang komitmen atas keputusan tersebut. Hanya, sebuah penelitian mengungkap bahwa suami yang terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah meningkatkan risiko selingkuh.
Penelitian tim dari Inggris itu menyebut, suami yang mengurus rumah tangga memiliki kecenderungan berselingkuh lima kali lebih besar dibandingkan suami yang memiliki profesi di kantor.
Tidak terlalu jelas mengapa hal itu bisa terjadi. Kemungkinan, rasa percaya diri pria terganggu karena istri mereka dianggap lebih berhasil. Berselingkuh dianggap sebagai cara untuk menegaskan kembali sisi maskulinitas mereka.
Beberapa suami diketahui tergoda ketika bertemu dengan wanita lain di sekolah anak-anak mereka. Penelitian menunjukkan bahwa hampir sepertiga wanita yang berpenghasilan lebih tinggi dari suaminya lebih memiliki rasa curiga. Peneliti mengamati gaji dan hubungan pasangan pada kelompok usia 18 sampai 28 tahun yang telah berhubungan selama lebih dari satu tahun.
"Pria yang pendapatannya lebih kecil dari wanita pasangannya akan merasa terancam terkait identitas gendernya. Hal itu dengan mempertanyakan gagasan tradisional tentang peran pria sebagai pencari nafkah," kata Christin Munsch, dari Cornell University, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Daily Mail.
Penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang secara finansial tergantung pada suami atau pacar cenderung berselingkuh daripada mereka yang juga bekerja atau berpenghasilan lebih besar. Wanita yang mengandalkan pasangan dalam hal finasial, 75 persen lebih rendah untuk tidak setia daripada mereka yang penghasilan seluruhnya atau sebagian digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.