Jutaan wanita di dunia mengendarai mobilnya sendiri tanpa supir. Namun, baru-baru ini Ilmuwan dari Swedia menemukan bahwa wanita lebih rentan mengalami risiko cedera saat kecelakaan ketika mengemudi.
Berdasarkan penelitiannya, para ilmuwan dari Swedia itu menyatakan wanita cenderung lebih mudah mengalami kerusakan tulang belakang tiga kali lipat ketimbang pengemudi pria.
Statistik menunjukkan, ketika kendaraan dengan pengemudi wanita dihantam kendaraan lain dari belakang, dalam sekejap pengemudi wanita memiliki peluang mengalami cedera leher akibat kecelakaan.
Fakta pernyataan ini telah dibuktikan oleh sebuah studi, yang menunjukkan, pengemudi wanita akan punya kebiasaan menyesuaikan tempat duduk mereka sebelum mengemudi.
Umumnya, berbeda dari pria, wanita lebih memilih duduk lebih tinggi dan lebih dekat ke roda kemudi, sehingga mereka mendirikan kembali tempat duduk tegak vertikal. Masalahnya, standar keselamatan mobil tidak memperhitungkan perbedaan-perbedaan ini. Pasalnya, kebanyakan properti mobil tidak disesuikan dengan tubuh wanita dan hanya didisain untuk pria.
Hasil studi ini menekankan tentang pentingnya memperbarui standar keselamatan sehingga mereka memperhitungkan keamanan pengemudi wanita. Perbedaan gaya dan fasilitas kendaraan juga perlu disesuaikan dengan bentuk tubuh wanita. Para ilmuwan berharap, informasi yang mereka kumpulkan ini bisa berguna untuk mengembangkan sistem pencegahan cedera leher pada wanita saat mengemudi.