Tari perut merupakan seni tari yang banyak diminati. Beberapa pusat kebugaran juga membuka kelas tari perut karena peminatnya yang cukup banyak, tidak hanya kalangan remaja putri tetapi juga ibu-ibu. Gerakan seksi dan sensual dari tari perut memang bisa meningkatkan kepercayaan diri penarinya. Tetapi, gerakan dari tari perut ternyata bisa berdampak negatif pada kondisi tulang belakang.
Meskipun bisa membuat perut lebih kencang dan postur tubuh lebih tegak, tari perut bisa membuat tulang belakang menjadi lebih longgar. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Eropa yang tergabung dalam International Health Association.
Longgarnya tulang belakang terjadi karena gerakan vertikal dan horisontal, yang merupakan unsur penting tari perut. Gerakan tersebut membuat tekanan besar pada tulang belakang, yang dapat menyebabkan cedera, tidak hanya bagi pemula tetapi juga penari profesional. Selain itu, tari perut juga dapat menyebabkan gangguan ginekologis.
"Sebaiknya seseorang yang melakukan latihan tari perut melakukan pemeriksaan medis untuk mencegah masalah pada tulang belakang," kata kepala peneliti Richard Smith, seperti vivanews kutip dari Genius Beauty.
Tindakan pencegahan harus dilakukan jika memang Anda sangat suka melakukan tari perut. Jangan latihan tari perut jika Anda sedang dalam keadaan hamil, memiliki dislokasi tulang belakang, penonjolan tulang atau sakit punggung, mengalami infeksi hingga bengkak atau nanah, bermasalah dengan bagian organ vital, hati, perut, hernia dan varises. Jika pemeriksaan medis menunjukkan terdapat masalah pada salah satu bagian tersebut, sebaiknya jangan melakukan tari perut.