Jika Anda sedang berfikir untuk mencari sepasang sepatu untuk lari? Sebaiknya batalkan saja!
Penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Harvard University menemukan bahwa lari tanpa alas kaki justru lebih sehat.
Dari sebuah penelitian, diketahui seseorang yang menggunakan sepatu untuk lari, cenderung mengalami shock yang menimbulkan rasa nyeri di seluruh tubuhnya. Penelitian ini didasari atas survey yang dilakukan pada gaya lari para atlet baik yang menggunakan sepatu maupun tanpa alas kaki.
Selain itu juga, ditemukan bahwa para atlet yang lari menggunakan sepatu bisa mengalami "heel strike", yaitu untuk setiap mil mereka berlari, mereka akan membanting tumit ke tanah 1.000 kali. Bantingan ini menciptakan tekanan yang cepat dan besar pada seluruh tubuh.
Namun untuk atlet yang tidak menggunakan sepatu cenderung mendaratkan kaki secara lentur. Hentakan kaki mereka lebih lembut dibandingkan yang menggunakan sepatu. Hal ini menjelaskan mengapa banyak para atlet lari tidak dianjurkan memakai alas kaki saat bertanding.
"Seseorang yang tidak menggunakan sepatu saat berlari biasanya mengalami tekanan yang berbeda dibandingkan yang menggunakan sepatu," kata Daniel Lieberman, profesor bidang evolusi biologi manusia di Harvard University, seperti vivanews kutip dari Daily Mail.
"Sebagian besar orang berpikir berlari tanpa alas kaki bisa berbahaya dan menyakitkan. Padahal, dengan berlari telanjang kaki justru membuat seseorang bisa berlari pada jalanan yang keras tanpa rasa sakit," tambah Lieberman.
Hal terpenting saat berlari telanjang kaki, menurut Lieberman, adalah hati-hati dengan calluses (kapalan) yang timbul. Jika memang timbul kapalan, bersihkan dan atasi dengan krim untuk menghindari infeksi.