Sabtu, 14 Agustus 2010

Dampak Negatif Stres


Akibat tingginya tingkat aktivitas, semakin banyaknya jadwal waktu kerja yang padat, menyebabkan wanita sering dirundung stres berat. 

Stres tidak hanya menjengkelkan, jika dialami terus menerus dari waktu ke waktu bahkan dapat mendatangkan malapetaka yang akan memperburuk emosi dan kesehatan fisik Anda.

"Respon perilaku dan biologis terhadap stres memiliki potensi untuk mempengaruhi kesehatan Anda,” kata Sheldon Cohen, Ph.D, seorang psikolog di Carnegie Mellon University.

Jika terlalu lama mengalami stres kronis bisa berefek buruk bagi kesehatan. Stres juga bisa memicu seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan tidak sehat seperti terganggunya aktivitas tidur, malas berolahraga, lebih sering mengonsumsi makanan siap saji (junk food) dan merokok.

Tubuh kita bereaksi terhadap stres dengan melepaskan hormon kortisol, serta memerangi hormon epinefrin dan norepinefrin. Seiring waktu, hormon ini mengganggu sistem kekebalan tubuh, jantung dan metabolisme, yang membuat kita lebih rentan terhadap berbagai kondisi dan penyakit.

"Stres psikologis dapat dianggap sebagai polutan sosial yang dapat 'bernapas' di dalam tubuh, mengganggu sejumlah jalur fisiologis mirip dengan polusi udara dan racun fisik lainnya," kata Rosalind Wright, asisten profesor di Harvard School of Health Public.

Berikut adalah 10 masalah kesehatan yang timbul akibat stres :

1. Depresi

Seperempat dari orang yang mengalami stres berat bisa menjadi depresi. “Stres berat kronis akan mengganggu kemampuan kita untuk mengatur emosi," kata Cohen.

2. Obesitas

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Nature Medicine pada 2008 menyatakan bahwa, ketika stres, tubuh melepaskan molekul yang disebut neuropeptide Y, yang mensimulasikan sel-sel lemak untuk tumbuh baik dalam ukuran dan jumlah yang tinggi. Selain itu, stres kronis yang dialami seseorang cenderung membuat diet jadi tidak sehat.

3. Demensia (kemerosotan daya ingat)

Sebuah studi 2009 Neurology melaporkan bahwa para orang tua yang sering tertekan dan terisolasi, 50 persen lebih mungkin mengembangkan penyakit demensia pada rekan-rekan mereka yang lebih tenang dan jarang stres.

4. Sering infeksi

Berdasarkan analisa tahun 2004, dari 293 penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin, stres kronis bisa menekan sistem kekebalan tubuh yang membuat orang lebih mudah terserang penyakit flu.

5. Kanker payudara

Wanita yang terkena kanker payudara metastatik, yakni kanker yang telah menyebar, dua kali lebih sering kambuh jika mereka sedang stres, menurut penelitian 2007 di Psychosomatic Research. 

Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap tikus pada tahun 2009, seekor tikus yang mengalami stres akan tiga kali lebih besar untuk mengembangkan kanker payudara di tempat pertama dibandingkan dengan tikus yang tenang. Penelitian ini dilakukan di Prosiding National Academy of Sciences.

6. Insomnia

Menurut penelitian yang dilakukan di Clayton Sleep Institute di St Louis, orang dengan stres kronis lebih sering mengalami gangguan tidur (insomnia), mereka cenderung melakukan aktivitas tidur lebih sedikit, dibandingkan dengan orang-orang yang mengalami kelelahan.


7. Penyakit jantung

Sebuah makalah yang diterbitkan Scandinavian Journal of Work Environment and Health tahun 2006, melaporkan bahwa orang-orang yang secara teratur mengalami stres, 50 persen berisiko terhadap penyakit jantung. 

"Stres kronis mengaktifkan sistem saraf simpatik yang menyebabkan kerusakan lapisan dalam arteri dan juga membantu pembentukan gumpalan darah, yang menjadi penyebab serangan jantung," kata Cohen.

8. Alergi

Berdasarkan penelitian di Universitas Ohio State, stres bisa mengakibatkan orang yang terkena alergi jadi bertambah lebih parah. Reaksi alergi bisa bertahan lebih lama daripada orang yang tidak mengalami stres.


9. Mengurangi kesuburan

Dua hormon stress, kortisol dan hormon gonadotropin menghambat pelepasan hormon seks utama dalam tubuh, yang menyebabkan pengurangan jumlah sperma, ovulasi dan hasrat seksual. Hal ini dinyatakan pada sebuah studi 2009 yang dilaporkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

10. Stroke

Orang-orang yang secara teratur mengalami stres 50 persen lebih mungkin untuk menderita penyakit stroke fatal dibanding orang tanpa stres.

kirim komentar anda melalui emai disini




















Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka