Jumat, 13 Agustus 2010

Menjadi Jutawan Muda Di Umur 14 Tahun


Berapakah umur yang pas untuk memulai wirausaha? Kapan waktu yang tepat untuk meraih sukses? Terkadang ada banyak alasan yang menghambat untuk sukses. Bahkan bukan lagi alasan itu menghambat untuk sukses, alasan itu malah menghambat untuk memulai. Ada yang menggunakan alasan terlalu tua untuk memulai usaha, orang-orang seperti ini, sering berkata : “ahhh.. saya sudah tua” Ada juga orang-orang yang menggunakan alasan bahwa ia terlalu muda untuk memulai wirausaha. “Ahh… ngapain usaha ? toh, umur saya ini masih muda, saya ini tugasnya sekolah-sekolah saja. Ini yang dikemukakan oleh beberapa anak muda yang masih sekolah atau kuliah. Nah, di artikel ini, sebuah kisah nyata yang pernah saya baca dari buku yang ia tulis, kisah jutawan berumur 14 tahun. Kalau umur 14 tahun saja sudah jadi wartawan, saya harapkan benar-benar bisa menginspirasi pemirsa, baik yang merasa masih muda ataupun yang merasa sudah tua.
Bagaimana seorang anak berumur 14 tahun sudah menjadi jutawan, sebuah kisah sukses wirausaha yang menginspirasi. Apa tanggapan pemirsa nantinya?
Buat orang-orang positif, tentunya akan menanggapi dengan perkataan-perkataan seperti ini : “Wowww…. umur 14 tahun saja sudah bisa menjadi jutawan, masak yang tua belum menjadi jutawan. Jika yang muda saja bisa, harusnya yang tua lebih bisa. Malu dong yang tua belum juga jadi jutawan.” Ini kalau yang tua yang positif yang ngomong. “Wowww… hebat sekali ada anak muda 14 tahun sudah jadi jutawan, saya yang masih muda juga pasti bisa!” Ini kalau yang muda yang positif bilang.
Terus bagaimana kalau orang-orang negatif ngomong bila baca atau dengar kisah ini? Ini nih, kalau yang muda yang negatif ngomong, “Ahh… ngapain juga seperti itu, saya juga sebetulnya bisa kok. Cuma masa muda kan buat senang-senang, nantilah, toh selagi masih dibiayai orang tua, kan sudah kewajiban orang tua, kita masih muda tugasnya ya sekolah atau kuliah dulu saja. Soal cari duit, apalagi jadi jutawan, nanti sajalah..” Atau ada lagi yang muda yang negatif akan bilang,”Ahh.. itu mah di Amerika, yang punya banyak fasilitas, yang udah keturunan sukses.”
Nah, bagaimana tanggapan dari yang tua tentang kisah ini? “Ahhh… saya sudah terlalu tua, kalau masih muda mah enakkk… Masih lincah, masih kreatif, masih gesit… Kalau saya sudah terlalu tua untuk memulai, biarlah anak cucu saya saja. Ganti generasi gitu…”
Nah, Pemirsa kira-kira akan berkomentar yang mana?
Inilah kisah bagaimana seorang anak muda 14 tahun sudah menjadi jutawan dengan memiliki beberapa usaha berskala internasional…
Adalah kisah seorang muda yang bernama Farrah Gray.
Siapakah Farrah Gray ini?
Farrah Gray ini berasal dari kaum minoritas di Amerika, ia merupakan keturunan kulit hitam Afrika Amerika. Masa kecil pemuda yang kelahiran tahun 1984 ini tinggal di sebuah apartemen kelas bawah (mungkin lebih mirip rumah susun) yang toiletnya sering buntu dan banyak kecoaknya. Rasa sayang terhadap keluarganya, khususnya ibunya, membuat ia ingin memberikan yang terbaik buat keluarganya. Ia belajar ini dari acara-acara televisi yang ditontonnya.
Di usianya yang ketika itu baru berumur 6 tahun (tahun 1990), ia berjualan batu. Woww…bukan batu-batuan untuk bangunan, namun ia berjualan batu untuk mengganjal pintu rumah. Batu itu dilukisnya sehingga menarik. Dan ia pun bisa menghasilkan uang dengan ide yang sederhana itu. (keren sekali… yang sederhana yang membuat sukses). Ia pun tampil profesional walau baru berumur 6 tahun, yaitu dengan membuat kartu nama. Di kartu nama itu tertulis “Farrah Gray, CEO Abad 21″. (Salah satu Prinsip Sukses adalah Yakin. Yakin lebih daripada Percaya). Farrah Gray telah menunjukkan keyakinan dirinya bahwa ia akan menjadi seorang CEO bahkan sejak di umur 6 tahun. Woww…
Suatu ketika, Farrah Gray bertemu dengan seseorang bernama Roy Tauer. Roy tertarik melihat kartu nama yang diberikan oleh seorang anak yang masih berumur 6 tahun. Ia melihat adanya ambisi entrepreneur / wirausaha yang kuat di dalam diri anak itu, dan ia mengajak bekerja sama mendirikan sebuah klub bisnis yang diberi nama UNEEC (Urban Neighborhood Economic Enterprise Club), yaitu sebuah organisasi yang mendorong anak-anak muda menjadi wirausaha. (Dari sini, kita bisa belajar, bahwa berkat keyakinan yang kuat, Farrah Gray mendapatkan “Law of Attraction” kesempatan bekerja sama dengan Roy Tauer untuk memulai sebuah usaha. Keyakinan bertemu kesempatan, ini yang namanya Hoki. Hoki itu yakin dan terus berusaha). Farrah Gray dengan bekerja sama ini, ibarat mendapatkan daya ungkit kesuksesannnya.
Ia pun memulai usaha lotion, yang idenya tanpa sengaja ia temukan ketika ia bermain-main dengan lotion ibunya.
Perjalanan karir bisnisnya pun terus mengalir, sehingga ia pun bisa berkantor di Wall Street Journal.
Di usia ke-11, ia diliput oleh stasiun TV KVBC Channel 3 dan mendapat gelar kehormatan dari Allen University. Tiga tahun kemudian, ketika ia berumur 14 tahun, ia menjadi jutawan dengan meraih 1,5 juta dollar penghasilan dari perusahaannya Farr Out Food. Di usia 19 tahun, ia mengakuisisi sebuah majalah internasional, Innercity.
Ia mulai membagikan kesuksesannya di usia 21 tahun dengan menulis buku tentang perjalanan suksesnya, salah satu judul bukunya adalah Reallionaire.
Dalam buku ini Farrah Gray membuka rahasianya sehingga bisa berubah dari seorang anak yang harus antre makanan dengan kupon bantuan publik, menjadi seorang pengusaha sukses di usia yang masih sangat muda. Ia memandu kita dalam mengambil sembilan langkah menuju kekayaan, di antaranya:
  1. Memahami kekuatan sebuah nama.
  2. Bagaimana mengubah penolakan menjadi kesempatan.
  3. Bagaimana meraih setiap kesempatan.
  4. Bagaimana mengikuti arus tapi tetap mengarah ke tujuan Anda.
  5. Memfokuskan waktu Anda pada apa yang Anda kuasai.
Farrah Gray adalah seorang anak yang berasal dari kalangan minoritas di Amerika, dan sekarang pun ia masih menjadi bagian dari kalangan minoritas. Bedanya, kalau dahulu Gray adalah seorang keturunan Afrika-Amerika miskin, yang merupakan minoritas di Amerika, maka sekarang ia telah menjelma menjadi milyarder muda, yang juga merupakan minoritas di dunia ini, karena ia telah menjadi bagian dari 1% penduduk dunia yang menguasai peredaran uang.

Perjalanan Gray menuju kesuksesan bisa dibilang begitu “instant”. Tapi, mungkin lebih tepat lagi kalau disebut “ngebut”, karena ia benar-benar mencapai impiannya dengan usahanya sendiri, dan tentunya dukungan dari keluarga dan rekan-rekannya. Gray ialah seorang anak muda yang begitu menginspirasi banyak orang.

Dahulu, pria kelahiran tahun 1984 ini tinggal bersama keluarganya di sebuah apartemen kelas bawah, yang toiletnya sering macet dan banyak dihuni kecoak. Rasa sayangnya terhadap keluarga membuatnya ingin memberi yang terbaik bagi mereka, seperti apa yang sering ia lihat di layar televisi.

Perjalanan bisnis Farrah Gray terus saja mengalir, dan bahkan Gray berhasil memiliki kantor di Wall Street, sehingga ia menjadi orang termuda di sana!

Berkat kiprah Farrah Gray dalam bidang bisnis dan juga kepemimpinan & integritasnya, ia mendapat gelar Doktor kehormatan dari Allen University. Buku-buku yang ditulisnya pun laris manis, dan buku yang melambungkan namanya yang berjudul Reallionaire telah dipuji berbagai kalangan, termasuk mantan presiden A.S. Bill Clinton serta pengarang Chicken Soup For The Soul, Jack Canfield dan Mark V. Hansen.

Dengan berbagai prestasinya yang luar biasa dan usianya yang masih muda itu, Gray tentunya masih memiliki banyak cita-cita. Gray mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah untuk terus tumbuh, berkembang, dan memberi sumbangan atau kontribusi pada masyarakat. Jiwa sosialnya ini telah ia buktikan dengan berdirinya Farrah Gray Foundation, sebuah yayasan yang fokus pada pendidikan entrepreneurship bagi anak muda, di mana ia menyumbangkan honornya sebagai seorang pembicara.

Farrah Gray adalah seorang pemuda yang dinamis dan optimis, yang senantiasa percaya akan kata-kata neneknya yang berbunyi:

“'If better is possible, than good is just not enough.” – Jika kita bisa melakukan yang lebih baik, maka bagus saja belum cukup
kirim komentar anda melalui emai disini




















Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka