Selasa, 10 Agustus 2010

Alasan Laki-Laki Menyewa Pelacur


Banyak diduga bahwa laki-laki akan menyewa pelacur jika mereka tidak memiliki pasangan berhubungan seks. Tapi sebuah riset di London, yang melibatkan 103 pria hidung belang, menunjukkan hal berbeda. 

Menurut riset yang digelar Prostitution Research & Education di London dan selesai bulan silam, sebagian besar pengguna pelacur, sampai 54 persen, memiliki partner berhubungan badan tetap. Mereka mungkin istri dan mungkin juga pacar. Tapi mereka tetap menyewa pelacur.

Sedang alasan yang disebutkan mengapa mereka menggunakan pelacur, yang terbanyak, 32 persen, karena desakan kebutuhan seks. 

Persentase di bawah lagi, 21 persen dan 20 persen, karena ingin mencoba pelacur dari etnis lain dan karena tidak puas--baik emosional maupun seksual-- dengan pasangan di rumah.

Sedang 15 persen lagi menggunakan pelacur karena alasan praktis: tidak ada komitmen. Begitu bayar, selesai. Tidak diributkan masalah emosional setelah berhubungan seks. 

Ada juga, delapan persen, senang menggunakan pelacur karena ada suasana menegangkan. Ini karena ada perasaan melanggar tabu. Dalam jumlah kecil, tiga persen dan dua persen, menyewa pelacur karena sudah ketagihan dan karena tekanan teman-teman pria.

Para pria London hidung belang itu juga mulai menggunakan pelacur dari usia sangat muda. Hampir separuh, 44 persen, mulai menggunakan pelacur sebelum berusia 21 tahun. Ada yang 12 tahun sudah menyewa pelacur, ada pula yang 58 tahun baru menyewa pelacur untuk pertama kali.

Dari jumlah itu, sebagian besar--sampai 60 persen--pernah menggunakan pelacur di rumah bordil. Sedang 55 persen pernah bermain di rumah si pelacur.  Sedang yang memanggil pelacur panggilan, mencapai 33 persen.

Nah sekarang negara tempat orang Inggris pernah dikunjungi dan di sana menyewa pelacur. Ternyata terbanyak di Belanda yakni 19 kali disebutkan, diikuti Thailand dengan delapan kali. Di tempat ketiga, tujuh kali, dari tiga negara yakni India, Amerika Serikat, dan Jerman.

Orang Inggris yang menyewa pelacur di Indonesia? Disebut dua kali, setara dengan Malaysia, Kuwait, Kuba, Singapura, Rusia.





















Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka