Boleh percaya, boleh juga tidak. Berdasarkan hasil penelitian yang dipimpin Joanna Maselko, semua bayi yang memperoleh limpahan kasih sayang, kecil kemungkinan menjadi orang dewasa yang cemas dan tertekan. Sebaliknya, bayi yang tak mendapat sentuhan lembut sang ibu, mereka akan mengalami kondisi buruk di usia 30-an dibanding mereka yang mendapat kasih sayang. Demikian hasil penelitian Maselko yang dipublikasikan, Selasa (27/7).
Maselko dan para ahli ilmu jiwa telah lama menduga bahwa ikatan cinta yang erat membuat anak ulet terhadap cobaan dan penderitaan hidup saat dewasa. Setidaknya itu yang didapat Maselko setelah mengikuti perkembangan studi sejak awal 1960-an di Rhode Island, Amerika Serikat. Mereka juga berinteraksi lebih dari seribu pasangan bayi berusia delapan bulan dan ibu mereka. Semuanya dinilai dengan menggunakan skala negatif, belaian, sampai sangat berlimpah.
Penghujung 1990-an atau 34 tahun kemudian, peneliti kembali melacak dari separuh bayi tersebut. Mereka kemudian melakukan wawancara mendalam serta menepatkan profil psikologi. "Kami mendapati bahwa kecintaan yang tinggi antara ibu dan bayi mereka berkaitan dengan lebih sedikitnya gejala kesedihan 30 tahun kemudian," kata Maselko, seperti ditulis di Journal of Epidemiology and Community Health.
Hubungan antargenerasi yang tertunda antara perawatan dan ketenangan jiwa terbukti benar di berbagai kelas sosial yang berbeda, semua itu kelihatannya tak berbeda. Bahkan konflik di dalam keluarga tak mampu mematahkan dampak penyangga yang bersifat melindungi dari kehangatan seorang ibu. "Yang mengejutkan, kami tak menemukan hubungan mencolok antara tingkat rendah kasih sayang ibu dan bertambah besarnya tingkat stres," kata Maselko
Selamat mencoba , semoga bermanfaat dan berguna untuk anda..copy paste di bolehkan, asal tidak menjelek2kan artikel ini yang telah dibuat.Terima kasih telah berkunjung di Ihsan_blogs ..
created by IHSAN.