Sabtu, 31 Juli 2010

Pria Ini Membuat 3 Anak Nyaris Mati Kelaparan


 99 tahun di penjara. Bagi hakim pengadilan di Kota Dallas, Amerika Serikat, hukuman itu pantas diberikan kepada seorang pria, yang tega membiarkan tiga anak pacarnya kelaparan di kamar mandi suatu hotel selama sekitar sembilan bulan.

Terpidana itu seorang pria berusia 38 tahun bernama Alfred Santiago.  

Menurut kantor berita Associated Press, vonis dijatuhkan pada Selasa, 27 Juli 2010, setelah para juri mendengarkan kesaksian para korban dan melihat foto-foto mereka yang sangat menyayat hati. 

Anak-anak itu masih trauma. Seorang diantara mereka bahkan diketahui ingin bunuh diri dan yang lainnya sudah terbiasa mengompol di celana ketimbang pergi ke kamar kecil. 

Korban termuda, yang masih berusia enam tahun, mengaku kini lebih senang tinggal di rumah sakit - tempat dia dan kakak-kakaknya dirawat - setelah diselamatkan oleh polisi dari suatu hotel yang jorok di pinggir jalan tol kota Dallas pada Juli 2009. "Saya perlu makan," ujar korban. 

Tanpa ragu-ragu, tim juri memvonis bersalah Santiago yang telah menelantarkan anak-anak kecil itu hingga kelaparan. Beberapa jam sebelumnya, Santiago juga divonis bersalah atas kasus kekerasan kepada anak-anak dan pelecehan seksual. 

Tadinya, penuntut umum meminta hakim menghukum penjara seumur hidup bagi terpidana, sedangkan pengacara Santiago meminta 25 tahun penjara bagi kliennya. Namun, hakim memilih jalan tengah, yaitu 99 tahun penjara. Selain itu, terpidana harus membayar denda US$20.000. 

Setelah divonis, Santiago menyatakan akan mengajukan banding. Dia menyangkal telah menelantarkan anak-anak pacarnya, Abneris, dengan mengurung mereka di kamar mandi di suatu hotel kumuh selama berbulan-bulan. 

Menurut Santiago, mereka memang tidak suka makan. "Saya memberi mereka makan. Suka atau tidak, saya tidak bisa memaksa mereka," ujar Santiago, seperti yang dikutip di laman stasiun televisi CBS.  

Namun, pembelaan Santiago sama sekali tidak meyakinkan tim juri di sidang pengadilan. Foto-foto korban yang dipasang di ruang sidang membuktikan bahwa terpidana sengaja membuat mereka terlantar. 

Saat difoto ketika pertama kali ditemukan tahun lalu, badan para korban hanya tulang berbungkus kulit. Korban termuda, yang saat itu berusia lima tahun, hanya memiliki berat yang sama dengan rata-rata seorang bayi berusia dua tahun. 

Sedangkan korban tertua, yaitu perempuan berusia 11 tahun, mengaku berkali-kali menerima pelecehan seksual dari Santiago. Menurut pemeriksaan ahli terapi, kondisi kejiwaan para korban sangat terguncang. Salah seorang korban terpaksa tiga kali masuk rumah sakit karena berupaya bunuh diri. 

Pihak penuntut, Eren Price, mengatakan bahwa kasus ini merupakan potret kekejaman kepada anak-anak. "Sebagian besar bukti menunjukkan kejahatan yang luar biasa. Anak-anak ini dibuat meregang nyawa di kamar mandi," kata Price.   

Ibu tiga anak yang juga pacar terpidana, Abneris, tidak dibiarkan begitu saja lolos dari jerat hukum. Dia juga harus mempertanggungjawabkan penderitaan anak-anaknya dan akan mulai diadili pada Rabu waktu setempat. Para korban kini dirawat oleh orang tua asuh.


Selamat mencoba , semoga bermanfaat dan berguna untuk anda..copy paste di bolehkan, asal tidak menjelek2kan artikel ini yang telah dibuat.Terima kasih telah berkunjung di Ihsan_blogs .. created by IHSAN.











internet marketing


Click here to get Kaya Dari Facebook Marketing | Profit Bisnis dan Keamanan Pribadi











Baca Juga Yang Lainnya Tentang :

Kata Mereka