Ini seperti plot dalam novel karya penulis tenar, Dan Brown. Seorang ilmuwan dari Universitas Manchester mengklaim telah memecahkan kode rahasia yang tersembunyi di karya-karya filsuf Yunani, Plato, berupa kode matematika dan musik.
Sejarahwan dan filsuf, Jay Kennedy mendeskripsikan temuan itu seperti 'menggali kuburan dan menemukan karya terbaru Plato'.
Kode matematika dikaitkan dengan fakta bahwa Plato adalah pengikut Pythagoras -- yang mengetahui struktur dasar alam semesta bisa dijelaskan secara matematika -- yang mendasari revolusi ilmiah yang dilakukan Galileo dan Bewton 2.000 tahun kemudian.
Temuan para ilmuwan yang dimuat dalam jurnal Apeiron minggu ini, didasarkan pada stichometry, pengukuran teks kuno berdasarkan standar panjang baris.
Kennedy menggunakan komputer untuk mengembalikan versi kontemporer paling akurat naskah Plato ke bentuk aslinya, tanpa spasi atau tanda baca.
Dia menemukan, banyak dialog-dialog Plato yang memiliki panjang berdasarkan kelipatan 1.200.
Karya Plato, 'Apology' memiliki 1.200 baris, 'Protagoras', 'Cratylus', 'Philebus', dan 'Symposium', masing-masing memiliki 2.400 baris. Sementara, 'Gorgias' punya 3.600 baris, 'Republic' 12.200 baris, dan 'Laws' 14.400.
Menurut Kennedy, ini bukan suatu kebetulan. "Kita tahu bahwa ahli hukum Yahudi dibayar sesuai jumlah garis, kalatog perpustakaan juga menginformasikan jumlah baris, semua orang menghitung garis," kata dia, seperti dimuat laman Guardian.
Ilmuwan yakin, Plato mengatur teks karyanya menurut skala 12 not musik -- yang mewakili lambang Pythagoras.
"Klaim saya, Plato menggunakan teknologi ini dalam rangka menyembunyikan simbol-simbol tertentu."
"Mengetahui bagaimana dia melakukannya, telah membuka gerbang labirin pesan simbolik dalam karya Plato," tambah Kennedy.
Apa yang disembunyikan Plato dalam karya-karyanya?
Kennedy yakin temuannya akan mengungkap nilai-nilai tersembunyi yang turun-menurun selama 2.000 tahun, dari generasi pertama pengikut Plato hingga zaman renaissance.
"Dia menulis secara simbolis dan jika Anda bekerja keras dan bijaksana Anda bisa memahami simbol dan teks tembus ke filosofi dasar-nya."
Pemahaman harafiah atas karya-karya Plato, kata Kennedy, selama ini telah mengabaikan makna yang terkandung didalamnya.
Menurut dia, Kode rahasia yang disisipkan Plato masuk kategori 'ide berbahaya'. "Ini berarti hukum matematika yang mengatur alam semesta, bukan Dewa Zeus."
Ini masuk akal, sebab, guru Plato, Socrates dieksekusi karena dianggap menanamkan doktrin-doktrin berbahaya di kalangan pemuda.
Plato bertindak lebih hati-hati dalam menyampaikan doktrin-doktrin yang mengancam kepercayaan pada para Dewa Olympus.
Sejarahwan dan filsuf, Jay Kennedy mendeskripsikan temuan itu seperti 'menggali kuburan dan menemukan karya terbaru Plato'.
Kode matematika dikaitkan dengan fakta bahwa Plato adalah pengikut Pythagoras -- yang mengetahui struktur dasar alam semesta bisa dijelaskan secara matematika -- yang mendasari revolusi ilmiah yang dilakukan Galileo dan Bewton 2.000 tahun kemudian.
Temuan para ilmuwan yang dimuat dalam jurnal Apeiron minggu ini, didasarkan pada stichometry, pengukuran teks kuno berdasarkan standar panjang baris.
Kennedy menggunakan komputer untuk mengembalikan versi kontemporer paling akurat naskah Plato ke bentuk aslinya, tanpa spasi atau tanda baca.
Dia menemukan, banyak dialog-dialog Plato yang memiliki panjang berdasarkan kelipatan 1.200.
Karya Plato, 'Apology' memiliki 1.200 baris, 'Protagoras', 'Cratylus', 'Philebus', dan 'Symposium', masing-masing memiliki 2.400 baris. Sementara, 'Gorgias' punya 3.600 baris, 'Republic' 12.200 baris, dan 'Laws' 14.400.
Menurut Kennedy, ini bukan suatu kebetulan. "Kita tahu bahwa ahli hukum Yahudi dibayar sesuai jumlah garis, kalatog perpustakaan juga menginformasikan jumlah baris, semua orang menghitung garis," kata dia, seperti dimuat laman Guardian.
Ilmuwan yakin, Plato mengatur teks karyanya menurut skala 12 not musik -- yang mewakili lambang Pythagoras.
"Klaim saya, Plato menggunakan teknologi ini dalam rangka menyembunyikan simbol-simbol tertentu."
"Mengetahui bagaimana dia melakukannya, telah membuka gerbang labirin pesan simbolik dalam karya Plato," tambah Kennedy.
Apa yang disembunyikan Plato dalam karya-karyanya?
Kennedy yakin temuannya akan mengungkap nilai-nilai tersembunyi yang turun-menurun selama 2.000 tahun, dari generasi pertama pengikut Plato hingga zaman renaissance.
"Dia menulis secara simbolis dan jika Anda bekerja keras dan bijaksana Anda bisa memahami simbol dan teks tembus ke filosofi dasar-nya."
Pemahaman harafiah atas karya-karya Plato, kata Kennedy, selama ini telah mengabaikan makna yang terkandung didalamnya.
Menurut dia, Kode rahasia yang disisipkan Plato masuk kategori 'ide berbahaya'. "Ini berarti hukum matematika yang mengatur alam semesta, bukan Dewa Zeus."
Ini masuk akal, sebab, guru Plato, Socrates dieksekusi karena dianggap menanamkan doktrin-doktrin berbahaya di kalangan pemuda.
Plato bertindak lebih hati-hati dalam menyampaikan doktrin-doktrin yang mengancam kepercayaan pada para Dewa Olympus.
"Kami sekarang tahu bahwa di balik semua dialog Plato ada makna simbolik yang tersembunyi. Ini adalah awal dari sebuah perdebatan besar... makan waktu bertahun-tahun untuk memahami semua ini."
Selamat mencoba , semoga bermanfaat dan berguna untuk anda..copy paste di bolehkan, asal tidak menjelek2kan artikel ini yang telah dibuat.Terima kasih telah berkunjung di Ihsan_blogs ..
created by IHSAN.