Hari ini di bulan Ramadan tepat 65 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Kebetulan yang sama bila melongok 65 tahun lalu. Saat itu naskah proklamasi yang dibacakan Bung Karno dan dirumuskan juga oleh Bung Hatta, bertepatan dengan bulan puasa.
Kebetulan yang sama 65 tahun lalu itu ditegaskan dalam buku jurnalis tokoh sejarah BM Diah 'Butir-Butir Padi', yang ditulis ulang Dasman Djamaluddin pada 1992.
Teks proklamasi itu dirumuskan di rumah Laksamana Muda Angkatan Laut Jepang. Maeda mengizinkan rumahnya dipakai sebagai tempat pertemuan para tokoh nasional untuk merumuskan naskah proklamasi.
Rencananya, naskah proklamasi itu akan dibacakan keesokan harinya, 17 Agustus 1945. Lokasi rumah Maeda sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat. Penyusunan naskah itu juga bertepatan dengan bulan puasa.
Dalam 'Butir-Butir Padi' BM Diah, Pusataka Merdeka, 1992, tepatnya di halaman 57 tertulis:
"Kalau boleh saya katakan udara fajar di luar rumah kediaman Laksamana Muda Angkatan Laut Jepang itu sangat cerah. Langit merona agak keputihan. Udara terang karena langit ditabur bintang.
Dan orang yang berpuasa masih boleh makan sahur. Bung Hatta yang berada di tempat naskah proklamasi dibuat telah memesan makanan untuk sahur. Hari itu kaum Muslimin sedang berada dalam waktu puasa yang telah berjalan beberapa hari."

Artikel Bung Karno Dan 17 Agustus 1945
- Bung Karno Berpidato ‘Ganyang Malaysia’ !!!
- Di Papua Merah Putih Dikibarkan Terbalik
- Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Part III
- Merumuskan Teks Proklamasi Kemerdekaan Part II
- Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia Part I
- Rahasia 17 Agustus 1945 yang tidak diajarkan di sekolah
- Rahasia Terbesar Hartini Sukarno
- Bung Karno, Singa Podium
- Detik - Detik terakhir Bung Karno
- Sukarno Setengah Dewa
- SILSILAH BUNG KARNO
- Guntur Main Yoyo Bersama Julia
- Angka 17, Angka Keramat
- Sjahrir Vs Tan Malaka Vs Bung Karno
- Sosrokartono Meramal Kebangkitan Sukarno
- Diajak Bercinta Lelaki Homo
- Rahasia Pidato yang Memukau
- Bung Karno sebagai “Tukang Insinyur”
- Bung Karno Ingin Mencontoh Denmark
- Penyelamatan Sang Saka Merah Putih
- Menatap “Bung Karno Berdasi Merah”
- Jika Orator Menjadi Guru
- Membaca Tanda Tangan “Soekarno”
- Ratna Sari Dewi, Sang Pujaan Hati