
Dengar ungkapan Hartini tentang Bung Karno. Coba renungkan dalam-dalam kata demi kata berikut:
“Saya cinta pada orangnya, pada Bung Karno-nya, bukan pada presidennya…. Saya akan perlihatkan kepada masyarakat, bahwa saya bisa setia, dan akan mendampingi Bung Karno dalam keadaan apa pun, juga dalam kedudukannya. Dan saya (Hartini), telah membuktikannya.”
Begitulah Hartini, yang bernama lengkap Siti Suhartini, wanita lembut, bergerak-gerik anggun. Ia, begitu dipuja oleh Bung Karno. Ia begitu dimanja oleh Bung Karno. Ia, begitu dibanggakan oleh Bung Karno.
Kita boleh menebak, apa gerangan yang membuat Hartini begitu istimewa? Bahkan Bung Karno bergeming menyunting Hartini, meski hal itu mengakibatkan Fatmawati meninggalkannya. Dalam buku Srihana-Srihani, Biografi Hartini Sukarno, ia mengemukakan salah satu rahasia terbesar, mengapa Bung Karno begitu mencintainya.
Ada banyak rahasia besar tentunya, dalam konteks hubungan lelaki dan perempuan. Akan tetapi, tentu saja tidak semua bisa dibagi. Alhasil, ia membagi satu saja rahasia buat kita, yakni ihwal kebiasaannya bertutur kata lembut, halus kepada Bung Karno. Ia, dalam keadaan santai, resmi, atau saat-saat memadu cinta, tetap menggunakan bahasa Jawa srata tertinggi yang disebut “kromo inggil”.
“Di situlah kelebihan saya,” kata Hartini suatu hari, seraya melanjutkan, “Mana ada orang sedang intim, masih juga ber-kromo inggil. Ini rahasia terbesar yang pernah saya buka. Sebaliknya, Bapak sendiri amat memperhatikan kepentingan wanita. Sama sekali tidak egois.”
Selebihnya, Hartini benar-benar mengabdikan diri sebagai seorang istri bagi lelaki Jawa dengan watak-watak khas. Watak-watak lelaki Jawa yang umumnya manja, suka dilayani bukan saja dalam hal fisik, tetapi juga perasaannya. Itu semua didapatkan dengan sempurna dari seorang Hartini.

Artikel Bung Karno Dan 17 Agustus 1945
- Bung Karno Berpidato ‘Ganyang Malaysia’ !!!
- 65 Tahun Lalu, Proklamasi Dibaca Saat Puasa
- Di Papua Merah Putih Dikibarkan Terbalik
- Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Part III
- Merumuskan Teks Proklamasi Kemerdekaan Part II
- Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia Part I
- Rahasia 17 Agustus 1945 yang tidak diajarkan di sekolah
- Bung Karno, Singa Podium
- Detik - Detik terakhir Bung Karno
- Sukarno Setengah Dewa
- SILSILAH BUNG KARNO
- Guntur Main Yoyo Bersama Julia
- Angka 17, Angka Keramat
- Sjahrir Vs Tan Malaka Vs Bung Karno
- Sosrokartono Meramal Kebangkitan Sukarno
- Diajak Bercinta Lelaki Homo
- Rahasia Pidato yang Memukau
- Bung Karno sebagai “Tukang Insinyur”
- Bung Karno Ingin Mencontoh Denmark
- Penyelamatan Sang Saka Merah Putih
- Menatap “Bung Karno Berdasi Merah”
- Jika Orator Menjadi Guru
- Membaca Tanda Tangan “Soekarno”
- Ratna Sari Dewi, Sang Pujaan Hati