





Fotografer majalah Life (Amerika) berhasil mengabadikan Bung Karno yang tengah berpidato. Ekspresi Bung Karno sebagai sang singa podium, begitu menonjol, hasil bidikan seorang fotografer senior. Hampir dapat dipastikan, si fotografer tidak akan bekerja keras menanti momen-momen penting buat melempar shoot demishoot sehingga didapat aneka gambar yang ekspresif.
Mengapa begitu mudah menangkap gambar yang eye catching dari seorang Sukarno? Karena Bung Karno memang orator yang sadar posisi, sadar bentuk, sadar ekspresi. Ia menggunakan tangan, mimik, body language, dan properti apa saja yang bisa menunjang performanya sebagai sang orator.
Anda tentu masih ingat. Ketika ia masih sekolah di HBS Surabaya, tinggal kos di rumah HOS Cokroaminoto, hampir setiap hari ia tenggelam dalam berbagai literatur kelas dunia. Setelah menyerap intisarinya, ia suarakan dalam bentuk pidato yang berapi-api. Di mana ia berpidato? Di kamarnya yang pengap, lembab tak berjendela.
Ia berpidato di hadapan cermin. Ia mengulangi kata demi kata manakala dirasa ekspresi wajahnya tidak pas denga kalimat yang dilontarkan. Begitulah Bung Karno berlatih dan berlatih. Jangan dikira, kepiawaian berpidato Bung Karno hanya gift semata. Selain bakat dan anugerah Tuhan, Bung Karno adalah manusia yang sadar dengan kelebihannya, lalu mengasahnya menjadi lebih bermakna.

Artikel Bung Karno Dan 17 Agustus 1945
- Bung Karno Berpidato ‘Ganyang Malaysia’ !!!
- 65 Tahun Lalu, Proklamasi Dibaca Saat Puasa
- Di Papua Merah Putih Dikibarkan Terbalik
- Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Part III
- Merumuskan Teks Proklamasi Kemerdekaan Part II
- Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia Part I
- Rahasia 17 Agustus 1945 yang tidak diajarkan di sekolah
- Rahasia Terbesar Hartini Sukarno
- Detik - Detik terakhir Bung Karno
- Sukarno Setengah Dewa
- SILSILAH BUNG KARNO
- Guntur Main Yoyo Bersama Julia
- Angka 17, Angka Keramat
- Sjahrir Vs Tan Malaka Vs Bung Karno
- Sosrokartono Meramal Kebangkitan Sukarno
- Diajak Bercinta Lelaki Homo
- Rahasia Pidato yang Memukau
- Bung Karno sebagai “Tukang Insinyur”
- Bung Karno Ingin Mencontoh Denmark
- Penyelamatan Sang Saka Merah Putih
- Menatap “Bung Karno Berdasi Merah”
- Jika Orator Menjadi Guru
- Membaca Tanda Tangan “Soekarno”
- Ratna Sari Dewi, Sang Pujaan Hati