SEBUAH penelitian menunjukkan, pengendara sepeda berat kemungkinan lebih besar menderita disfungsi ereksi (DE) daripada atlet lainnya. Masalahnya, terletak pada bentuk beberapa sadel yang memberikan tekanan pada perineum.
Perineum adalah area terletak antara anus dan skrotum yang berisi banyak arteri dan saraf penting untuk gairah seksual. Tekanan tinggi di perineum saat pengendara mengangkangi sadel secara temporer menutup jalan aliran darah ke Mr P. Tekanan tersebut lama-kelamaan merusak arteri, sehingga menyebabkan penyumbatan arteri dan berpotensi DE secara permanen.
Sementara, sudah jelas kerugian seksual akibat terbatasnya aliran pembuluh darah ke dan dari Mr P. Namun, tidak semua pria yang berkendara sepeda akan mengalami DE.
Penelitian yang dilakukan oleh Steven Schrader pada 2002 sempat melaporkan bahaya mengendarai sepeda pada polisi. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa kualitas rendah ereksi malam hari dialami polisi bersepeda dibandingkan dengan petugas polisi tidak bersepeda. Selain itu, kualitas ereksi malam hari menurun akibat peningkatan tekanan perineum seiring peningkatan rata-rata waktu di atas sadel.
Sejauh ini, pengendara sepeda masih didominasi pria daripada wanita, tetapi partisipasi dalam mengendarai sepeda menurun dengan cepat seiring bertambahnya usia. Kurang dari 10 persen warga senior alias manula melakukannya secara teratur.
Namun, seperti dilansir WebMD, pengendara sepeda yang berkendara selama berjam-jam di setiap pekan dapat mengambil manfaat dari kursi yang dirancang khusus untuk melindungi perineum.