Seorang jurnalis Rusia, Andrei Gelavev mengungkapkan kejahatan kejam terhadap teritori bersejarah salah satu Masjid di Nagorno Karabakh yang dijajah Armenia. Armenia mengubah Masjid tersebut menjadi kandang babi dan sapi.
Jurnalis Rusia tersebut mengatakan Masjid itu terletak di kota Azeri Tua yang dijajah Armenia. Masjid tersebut didirikan pada 1870.
Padahal, April lalu para pemimpin spiritual Azerbaijan, Armenia, dan Rusia menyepakati pemugaran menumen-monumen keagamaan dan bersejarah di Karabakh.
Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan tiga arah dari para pemimpin keagamaan di Baku, April lalu, kata deputi uskup agung Armenia, Yeznik Petrosyan, kepada ANS TV.
Uskup Agung Garegin II mengatakan kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dalam pertemuan April lalu bahwa renovasi masjd utama di Shusha akan segera dimulai, kata Petrosyan.
Dalam pertemuan itu, sang uskup juga membahas renovasi gereja Armenia di pusat kota Baku, demikian dilaporkan kantor berita Turan, mengutip keterangan "sumber yang dapat dipercaya."
Pemimpin gereja tersebut mengatakan kepada Presiden Aliyev bahwa Armenia siap merenovasi gereja dengan biaya sendiri, namun membutuhkan bantuan. Aliyev memberikan persetujuannya, kata Turan.
Gereja Santo Gregorius Sang Illuminator dibangun di Baku pada 1903 dan ditutup pada awal dekade 1990-an dalam perang dengan Armenia terkait Nagorno Karabakh. Salib dan lonceng disingkirkan dari gereja tersebut.
Hingga 1912, provinsi Erivan, yang kini menjadi ibu kota Armenia, Yerevan, memiliki 42 Masjid, Echmiadin 33 Masjid, dan Zangezur 35. Masjid-Masjid itu telah menghilang.
Wilayah Nagorno Karabakh adalah tanah subur, bergunung-gunung yang terletak di lingkar timur dataran tinggi Armenia, di atas wilayah Azerbaijan ke arah timur. Di sebelah barat, terletak Republik Armena, kurang dari lima mil dari titik terdekat. Iran berjarak 15 mil ke selatan.
Dua kota utama kawasan tersebut, Stepanakert dan Shusha, hanya dipisahkan jarak beberapa mil. Shusha yang terletak di dataran tinggi ada di atas kota Stepanakert yang lebih modern.
Sebelum terjadi perang, dua kota itu menjadi pusat industri ringan. Di kawasan pedesaan, ekonomi bergantung pada pertanian. Pada waktu damai, tanah itu menghasilkan pasokan kebutuhan pokok yang mencukupi bagi para penduduk Nagorno Karabakh.
Nagorno Karabakh berarti taman hitam dengan banyak gunung. Nagorno dalam bahasa Rusia berarti bergunung-gunung, sementara Karabakh berasal dari kata Turki untuk menyebut hitam (kara), dan kata dari bahasa Persia, bakh, yang berarti taman.
Saat masih tergabung dalam Uni Soviet, Armenia dan Azerbaijan memperebutkan Karabakh. Pada 1921, para pemimpin Bolshevik memberikan Nagorno Karabakh kepada Armenia. Tapi, pada 5 Juli 1921, mereka menarik keputusan itu, agaknya atas perintah Stalin, dan memberikan Nagorno Karabakh kepada Azerbaijan.
Sebagian besar wilayah Nagorno Karabakh diberi status wilayah otonomi oleh Azerbaijan pada 1923 dengan Stepanakert sebagai ibu kota wilayah. Tapi, otoritas Bolshevik mengambil wilayah utara Armenia yang dikenal dengan nama distrik Shaumyan dan diintegrasikan secara penuh dengan Azerbaijan.
Perbatasan yang ditetapkan Bolshevik membuat Nagorno Karabakh terpisah hanya beberapa mil dari Armenia.
Seiring dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Armenia dan Azerbaijan menjadi republik meredeka. Pada 10 Desember 1992, para penduduk etnis Armenia di Nagorno Karabakh, termasuk distrik Shaumyan, mengambil suara dan mendirikan republik merdeka.
Nagorno Karabakh ada di bawah kekuasaan Islam setelah ditaklukkan bangsa Arab pada abad ke-7 dan 8. Namun, populasi masyarakat setempat yang sebagian besar dihuni etnis Armenia, tetap Kristen, dan gereja mendapat otonomi. Islam tetap lestari di kalangan masyarakat Azeri-Turk. Islam luntur dari Nagorno Karabakh saat ajaran Islam diserang oleh Stalin, namun Islam tetap eksis di bawah tanah.
Selamat mencoba , semoga bermanfaat dan berguna untuk anda..copy paste di bolehkan, asal tidak menjelek2kan artikel ini yang telah dibuat.Terima kasih telah berkunjung di Ihsan_blogs ..
created by IHSAN.