Profil
Nama Tora Sudiro mulai diperhitungkan ketika film Arisan! meledak di pasaran. Berkat perannya dalam Arisan! Tora mendapat anugerah sebagai aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia 2004. Film ini memenangkan penghargaan sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia 2004.
Tawaran main di sejumlah film dan sinetron pun mengalir kepada anak pertama dari dua bersaudara itu. Beberapa film yang ia bintangi lainnya adalah Dunia D, Janji Joni (2005), Banyu Biru (2005), Ekspedisi Madewa (2006), D'Bijis (2007), Naga Bonar (Jadi) 2 (2007) dan Laskar Pelangi (2008) . Tora juga tampil dalam beberapa sinetron diantaranya Dunia Tanpa Koma (2006), Malam Pertama dan Bunda.
Wajahnya semakin akrab di dunia televisi saat Tora bergabung dengan Extravaganza, sebuah tayangan komedi di salah satu stasiun televisi swasta. Bersama Indra Birowo, Tike Priatnakusumah, Ronal Surapradja, Aming dan Sogi Indra Dhuaja, Tora berhasil mengocok perut penonton dengan berbagai kekonyolan dan tingkah lucu mereka. Extravaganza merebut hati penonton dan para pemainnya, termasuk Tora makin dikenal sebagai pemeran pelawak.
Aksinya dalam Extravaganza membuka peluang bermain film komedi bagi ayah beranak dua ini. Selain beberapa film serius, sebagian besar filmnya kental dengan kekocakan. Seperti Quickie Express (2007),Otomatis Romantis (2008), Namaku Dick (2008),Tri Mas Getir (2008), Cinlok (2008), Wakil Rakyat (2009),Benci Disko (2009), Krazy Crazy Krezy (2009) dan Preman in Love (2009).
Tora tak puas dengan apa yang ia capai. Bersama rekan yang sering main film komedi bersama, Vincent Club Eighties, Tora menyulap diri sebagai pembawa acara Makin Malam Makin Mantap (4M) di salah satu stasiun televisi swasta.
Karena Kebetulan
Tora sebenarnya sama sekali tak punya pengalaman berakting. Putra pertama dari pasangan Tanto Sudiro dan Pinky Mardikusno itu, selama masa kuliah berjibaku dengan ilmu teknik di bidang sound engineering di Australia. Dia juga sempat bekerja sebagai karyawan perusahaan asuransi dan account executive di sebuah perusahaan periklanan.
Sebuah kebetulan membawanya pria yang terlahir dengan nama Gusti Taura Danang Sudiro tersebut, pada dunia hiburan. Adalah Rako Prijanto dan Rudi Sudjarwo yang membawa Tora ke jalur film. Ketika itu, kedua sutradara muda yang sedang menggarap film Tragedy (2000) kekurangan orang karena salah satu aktor mengundurkan diri. Jadilah Tora menjadi peran pengganti dadakan.
Bertekad membantu dua temannya Tora melakoni akting perdananya. Namun, Tragedy tak mendapat respon bagus dari masyarakat. Tora kembali menekuni dunianya.
Tawaran kembali mampir ke hadapannya setelah tiga tahun. Kali ini Nia Dinata, sutradara muda yang tengah menggarap film bergenre drama mengajak Tora ikut kasting. Tak disangka ia masuk sebagai salah satu pemeran utama dalam Arisan!. Tora berakting bersama Surya Saputra, Cut Mini, Aida Nurmala dan Rachel Maryam dalam sebuah drama tentang kehidupan kosmopolitan.
Film itu mengisahkan tiga sahabat, Sakti (diperankan Tora) berasal dari keluarga Batak yang memendam kecenderungan seks menyukai lawan jenis (gay), Andien (Aida Nurmala) yang berusaha membalas dendam suaminya yang selingkuh, dan Meimei (Cut Mini Theo) yang berusaha keras memiliki anak. Ketiga sahabat ini akhirnya memunculkan masalah masing-masing di tengah kehidupan mapan dan glamour yang mereka jalani.
Memerankan karakter Sakti, Tora melakukan sebuah adegan kontroversial, berciuman dengan lawan mainnya, Surya Saputra. Adegan ini tercatat sebagai ciuman antara dua lelaki yang pertama kali dalam sejarah film di Indonesia.
Asmara
Tora Sudiro menikah dengan Anggraini Kadiman atau Anggi dan dikaruniai dua orang putri, Azzahra Nabila dan Nayara Kanahaya. Pernikahan keduanya mulai dilanda prahara sejak pertengahan tahun 2008. Di tengah problema rumah tangganya, Tora dan Mieke Amalia, mitra di Extravaganza, diberitakan memiliki hubungan khusus. Keduanya membantah hal tersebut. Sekitar bulan Oktober 2008, Tora mengikuti jejak Mieke untuk hengkang dari Extravaganza.
Permasalahan rumah tangganya dengan Anggi berlanjut. Puncaknya, Anggi melayangkan gugatan cerai terhadap Tora di Pengadilan Agama Depok. Pada 7 Januari 2009, Tora dan Anggi resmi bercerai dan hak asuh jatuh kedua anak mereka di tangan Anggi.
Hubungan Tora dan Mieke semakin dekat setelah Tora menyandang status duda. Keduanya tak segan memperlihatkan kemesraan meskipun di depan umum.
Pernikahan kedua Tora terjadi bertepatan dengan hari ulang tahun almarhum ibunda Tora, 19 Desember 2009. Meski mengaku mempersiapkan pernikahan keduanya cukup lama, berita soal pernikahan ini tak diselenggarakan besar-besaran. Pengucapan ijab kabul berlangsung pagi hari di rumah mempelai wanita, Mieke Amalia.